Selasa 24 Mar 2020 20:30 WIB

Dua Amalan yang Dianjurkan Saat Panik Hadapi Corona

Perbanyaklah dua amalan dzikir ini agar hati tak lagi dilanda cemas akibat corona.

Dalam kondisi pandemi corona ini, umat Islam disarankan untuk memperbanyak dzikrullah (mengingat Allah).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Dalam kondisi pandemi corona ini, umat Islam disarankan untuk memperbanyak dzikrullah (mengingat Allah).

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Ustadz Bobby Herwibowo

Lockdown, social distancing dan banyak istilah lain akibat virus corona membuat banyak orang panik. Dikabarkan kepanikan akan virus corona menyebabkan 14 triliun dolar AS menguap dari bursa saham global dan asia dalam sebulan terakhir. Itu maknanya, ekonomi global lumpuh dengan imbas yang amat parah dirasakan turunannya di berbagai sektor.

Itu juga yang dirasakan di level bawah saat semua harga barang perlahan naik dengan pasti. Ketika banyak orang sedang diimbau untuk #dirumahaja dan mereka tidak bisa mencari nafkah seperti biasanya. Panik, itulah satu kata yang bisa menggambarkan situasi saat ini.

Dalam kondisi ini, saya sarankan agar kita memperbanyak dzikrullah (mengingat Allah). Sebab inilah terapi pasti di saat hati merasa panik!

Allah Azza wa Jalla berfirman: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka tenang dengan mengingat Allâh, ketahuilah dengan mengingat Allâh hati menjadi tenang” [Ar-Ra’d/ 13: 28].

Sebab itu, inilah dua amalan yang dapat saya share untuk semua sobat dimana pun berada. Buat mereka yang merasa panik, khawatir, cemas, galau sampai kapan wabah ini berakhir.

Perbanyaklah dua amalan dzikir ini agar hati kita semua tidak lagi dilanda cemas, hingga Allah Subhanahu  wa Ta’ala menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin.

Pertama, dzikir "Hasbunallah wa Ni’mal Wakil", (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami).

Allah Ta’ala menceritakan mengenai Rasul dan sahabat dalam firman-Nya, “(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung” (QS Ali ‘Imron: 173).

Kata sahabat Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa “hasbunallah wa ni’mal wakiil” adalah perkataan Nabi ‘Ibrahim ‘alaihis salaam ketika beliau ingin dilempar di api. Sedangkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kalimat tersebut dalam ayat, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung” (HR Bukhari no. 4563)

Doa ini dibaca oleh Nabi Ibrahim Alaihis Salam saat hendak dilempar ke dalam api. Tidak ada yang membela dan menolongnya saat itu. Ketika ia berpasrah  diri dan membaca doa ini, Allah jadikan api yang membakar menjadi dingin terasa.

Doa ini juga dibaca oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam saat peperangan. Meski jumlah tentara sedikit dan persenjataan terbatas, doa ini menambah keyakinan dan keimanan dan berujung kemenangan yang Allah Ta’ala berikan.

Kedua, dzikir "Laa ilaha illa Anta Subhanaka inni kuntu minaz zholimin," (Tidak ada tuhan kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang yang zhalim).

Allah ta’ala berfirman, “Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya(menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap (di dalam perut ikan) : ("Laa ilaha illa Anta Subhanaka inni kuntu minaz zholimin")

”Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim” ( QS al-Anbiya’ : 87).

Nabi Yunus Alaihis Salam pernah dalam kondisi kepanikan yang tak terbayangkan. Ditelan ikan paus, di dalam air dan di malam yang gelap. Kegelapan di dalam kegelapan di dalam kegelapan. Panik & ketakutan. Namun selama masa kepanikan itu, ia terus mengulang doa, "Laa ilaha illa Anta Subhanaka inni kuntu minaz zholimin".

Sebab doa tersebut Allah Ta’ala selamatkan ia sebagaimana dalam QS Al ‘Anbiya ayat 88: “Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman”

Apakah doa ini bisa kita amalkan untuk menghilangkan kepanikan akibat virus corona? Jawabannya adalah pasti! Sebab inilah doa yang digaransi oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam dalam haditsnya yang berbunyi, “Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: "LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN" (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya” (HR Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Yuk kita amalkan dua dua amalan dzikir ini untuk meredam kepanikan virus corona! Semoga Allah mudahkan segalanya bagi kaum beriman.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement