Rabu 25 Mar 2020 10:51 WIB

Bupati Karawang Positif Corona, Tracing Pejabat Dilakukan

Saat ini didata berdasarkan skala prioritas siapa yang kontak langsung dengan bupati

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Foto: Tangkapan layar
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Pasca kabar ini disampaikan Selasa (24/3) kemarin, Pemerintah Kabupaten Karawang pun mulai mendata pihak-pihak yang kontak langsung atau tracing dengan Bupati terutama pada kegiatan Musda Hipmi dan setelahnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Acep Jamhuri mengatakan saat ini pihaknya sedang menginventarisir baik kepala dinas dan lainnya yang sempat berkegiatan bersama dan kontak fisik dengan Bupati. Pihak-pihak ini akan menjalani tes untuk mengecek adanya kemungkinan terpapar virus atau tidak. “Kita lagi mendata berdasarkan skala prioritas siapa yang kontak langsung dengan bupati. Keluarga dulu, kemudian pejabat yang kemungkinan kontak langsung dengan beliau,” kata Acep saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (25/3).

Baca Juga

Acep menuturkan acara Musda Hipmi di Karawang beberapa waktu lalu memang telah menjadi salah satu klaster penyebaran virus Corona. Sudah ada enam orang yang dinyatakan positif pasca hadir dalam acara tersebut. Pihaknya terus mendata pihak yang kontak langsung pada acara Hipmi tersebut dan setelahnya.

Selain bupati, tambahnya, empat orang lainnya lainnya yang juga dinyatakan positif Covid-19. Tiga orang merupakan pejabat di lingkungan Pemkab Purwakarta serta ajudan bupati yang juga telah menjalani tes dan dinyatakan positif terpapar virus. “Yang sudah dinyatakan positif tiga sudah diisolasi di rumah sakit, dua isolasi mandiri. Sementara yang lainnya masih kita data,” ujarnya.

Ia mengatakan dalam waktu dekat, pihak-pihak terkait ini akan mengikuti tes untuk memgetahui kondisi kesehatannya. Hal ini juga telah disampaikan kepala Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar Karawang juga bisa mendapat skala prioritas pengetesan. “Secepatnya Insya Allah akan dites sesuai dengan skala prioritas siapa yang kontak langsung dan yang terkait lainnya. Ini sudah disampaikan ke Pak Gubernur dan akan dites dengan rapid test yang disediakan,” tuturnya.

Menurutnya saat ini pejabat yang merasa kontak langsung sudah mulai mengisolasi diri secara mandiri terlebih dahulu. Sambil menunggu alat tes dari Pemprov Jawa Barat didatangkan. Ia pun mengimbau masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah tentang pembatasan aktivitas di luar rumah. Sehingga dapat mencegah penyebaran virus semakin meluas. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement