REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari, turut memberi pendapat soal kepastian olimpiade. Ia menyatakan, akan bersurat kepada pihak IOC untuk menanyakan penjelasan terkait penundaan olimpiade.
"Sekarang lebih jelas karena Presiden IOC sudah menyampaikan bahwa akan melakukan penundaan. Setelah ini, kami akan bersurat secara resmi untuk menanyakan teknis penundaan Olimpiade ini," kata Okto kepada wartawan.
Di satu sisi, penundaan olimpiade juga melahirkan persoalan baru, yaitu mekanisme kualifikasi untuk mengumpulkan poina agar dapat lolos ke Tokyo.
Sebab, beberapa cabang olahraga sudah menentukan tenggat waktu pengumpulan poin. Salahs satu contohnya adalah federasi bulutangkis dunia (BWF) yang menetapkan April 2020 sebagai batas kualifikasi.
"Apakah proses kualifikasi dihentikan dan tetap menggunakan hasil yang sekarang atau ada perubahan lain. Hal-hal teknis yang menyangkut penundaan selama satu tahun ini apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya," ujar Okto, sapaan akrabnya.
Olimpiade 2020 resmi dimundurkan setahun. Setelah 124 tahun sejak pertama digelar, untuk kali perdana olimpiade alami penundaan. Olimpiade pernah batal dilaksanakan pada 1916, 1940, 1944 akibat perang dunia, tapi belum pernah mengalami penundaan.