Kamis 26 Mar 2020 01:20 WIB

Nasihat Sabar Syekh Nawawi Al Bantani untuk Hadapi Corona

Syekh Nawawi menegaskan pentingnya bersabar hadapi musibah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang kini terjangkit virus Corona arau Covid-19.  

Tentu sangat berat bagi orang yang terjangkit virus membahayakan ini. Namun, mereka hendaknya tetap sabar dalam menghadapi musibah tersebut, karena sabar memiliki banyak keutamaan. 

Baca Juga

Dalam kitab Tanqih Al-Qaul, Syekh Nawawi Al Bantani telah menjelaskan hadits-hadits Nabi tentang keutamaan sabar ketika mengalami musibah.   

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Bila Allah SWT mencintai seorang hamba, maka Dia mengujinya dengan musibah yang tidak ada obatnya. Bila dia sabar, Allah SWT memilihnya. Dan bila dia rela, Allah SWT menjadikannya sebagai pilihan."  

Menurut Syekh Nawawi, maksud dari kalimat "Menjadikannya sebagai pilihan" adalah memilih dan mencintainya dengan sepenuh hati. Sedangkan maksud  dari kalimat "Allah SWT mencintai seorang hamba" adalah Allah menghendaki kebaikan kepadanya. 

Sementara, maksud "Musibah yang yang tidak ada obatnya", yaitu sakit, sedih, atau dalam kesulitan, agar menjadi pembersih dosa.  

Dalam hadits lainnya, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sabar merupakan salah satu wasiat Allah SWT di bumi. Siapa saja yang menjaganya, maka dia selamat. Siapa saja yang menyia-nyiakannya, maka dia binasa." 

Selain itu, Syekh Nawawi juga mengutip hadits Nabi yang diriwayatkan Baihaqi dari Anas RA. "Allah SWT berfirman, "Siapa saja yang tidak sabar terhadap keputusan dan takdir-Ku, maka hendaklah mencari tuhan selain Aku." 

Nabi Muhammad SAW juga bersabda, "Sabar ketika tertimpa musibah dapat memperoleh tujuh ratus derajat." Sedangkan Ibnu Abbas berkata, "Masa menunggu paling utama adalah sabar ketika tertimpa kesusahan."

Sementara, dalam hadits yang diriwayatkan Baihaqi dan Qudhai dari Anas disebutkan, "Ibadah paling utama adalah menanti kelapangan dari Allah SWT."  

Syekh Nawawi menjelaskan, maksud dari hadits tersebut adalah jika seseorang tertimpa musibah, lalu tidak mengeluh dan sabar serta menanti kelapangan, maka itu termasuk ibadah paling utama. Sebab, sabar ketika musibah berarti tunduk terhadap keputusan Allah SWT. 

Syekh Nawawi kemudian mengutip syair dari seorang pujangga:

Bila semua jalan telah buntu 

Maka sabar merupakan jalan penentu

Seberat apapun, jangan putus asa

Dengan sabar, berarti kau menanti jalan keluarnya

Orang sabar meraih kemenangan, itu sangat patut

Orang yang selalu mengetuk, pasti akan masuk

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement