Kamis 26 Mar 2020 18:04 WIB

ITB Buat 200 Liter Handsanitizer Bagi Rumah Sakit

Setiap rumah sakit, Puskesmas, klinik, akan mendapat lima liter hand sanitizer

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Hand sanitizer (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Elaine Thompson
Hand sanitizer (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sejumlah dosen muda Institut Teknologi Bandung (ITB) menginisiasi pembuatan 200 liter hand sanitizer yang dibagikan gratis ke rumah sakit di Jawa Barat. Hal ini dilakukan untuk membantu mencegah penyebaran Corona virus Disease (Covid-19).

“Kami berpikir apa yang paling dibutuhkan saat ini, salah satunya adalah hand sanitizer. Banyak orang membutuhkan hand sanitizer tapi sulit ditemukan. Kalaupun ada, harganya mahal,” ujar Direktur Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) ITB, Deddy Koesrindartoto di Bandung, Kamis (26/3).

Menurut Deddy, inisiasi pembuatan hand sanitizer ini melibatkan pengajar dari 3 sekolah di ITB. Yakni Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), Sekolah Farmasi (SF) dan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH). Namun ternyata, tidak mudah membuat hand sanitizer. Hal ini terjadi, bukan karena proses pembuatannya, tapi bahan baku yang langka terutama alkohol.

Untungnya, beberapa kolega alumni Sekolah Farmasi memiliki koneksi ke beberapa supplier bahan kimia. Meski harganya lebih tinggi karena langka, mereka cepat membelinya.“Yang mau beli (alkohol) antri. Begitu datang langsung habis karena yang mau beli banyak. Jadi harus cepat-cepat,” katanya.

Berlokasi di Kantin MBA ITB yang disulap menjadi Laboratorium sederhana, hanya dalam waktu tiga jam, 200 liter hand sanitizer selesai diproduksi. Waktu pengerjaan tersebut, terhitung sangat cepat dengan menghasilkan hand sanitizer sebanyak itu. Padahal, jumlah tenaga kerjanya sedikit.

Namun, kerja keras tersebut tak terasa berat mengingat banyak fasilitas kesehatan (faskes), terutama beberapa rumah sakit yang membutuhkan hand sanitizer dalam memerangi Covid-19 ini.

“Kenapa kami memilih rumah sakit, karena rumah sakit lah yang paling membutuhkan saat ini dibanding masyarakat. Masyarakat yang tinggal di rumah, bisa mencuci tangan dengan sabun. Apalagi ada beberapa laporan, hand sanitizer di rumah sakit hilang dengan tempat-tempatnya,” katanya.

Deddy mengatakan, setiap rumah sakit, Puskesmas, klinik, akan mendapat lima liter hand sanitizer. Rumah sakit yang sudah menerimanya yakni RSHS, RSGM Unpad, RS Muhammadiyah, Labkesda, dan RS Hasna Media Cirebon.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan rekanan yang ada di faskes-faskes tersebut. "Jika dirasakan kebutuhannya meningkat, tim kami akan dengan senang hati untuk memproduksi ulang sesuai kebutuhan dan kapasitas produksi kami," paparnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement