Jumat 27 Mar 2020 09:49 WIB

KTT G20 Janjikan Dana dan Arus Peralatan Medis

Nevara anggota berjanji untuk menyuntikkan stimulus fiskal besar-besaran.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agus Yulianto
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memimpin KTT G20 dari kota Riyadh, Kamis (26/3).
Foto: Saudi Press Agency via AP
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memimpin KTT G20 dari kota Riyadh, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Para pemimpin Kelompok 20 (G20) berjanji untuk menyuntikkan 5 triliun  dolar AS dalam pengeluaran fiskal ke dalam ekonomi global, Kamis (26/3). Lalu lintas barang pun harus berjalan normal, termasuk dalam memasok peralatan medis.

Pemimpin negara mengatakan, mereka berkomitmen selama konferensi video untuk mengimplementasikan dan mendanai semua tindakan kesehatan yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran virus. Mereka akan memastikan aliran pasokan alat medis vital dan barang-barang lainnya melintasi perbatasan dan untuk menyelesaikan gangguan rantai pasokan.

Banyak negara memberlakukan larangan ekspor untuk pasokan medis, pemimpin G20 mengatakan, mereka akan mengoordinasikan tanggapan untuk menghindari gangguan yang tidak perlu. "Tindakan darurat yang bertujuan melindungi kesehatan akan ditargetkan, proporsional, transparan, dan sementara," ujar pernyataan bersama.

Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G20 secara virtual ini pun menyatakan keprihatinan tentang risiko terhadap negara-negara rentan t,erutama di Afrika, dan wilayah dengan populasi tinggi pengungsi. Wilayah tersebut perlu meningkatkan jaring pengaman keuangan global dan sistem kesehatan nasional.

"Kami sangat berkomitmen untuk menghadirkan kelompok persatuan melawan ancaman bersama ini," kata pernyataan setelah melakukan panggilan selama 90 menit.

Dalam sambutan Kepala Negara Arab Saudi dan Presidensi G20 tahun 2020, Raja Salman mengatakan, G20 harus memulai kembali aliran barang dan jasa secara normal, termasuk pasokan medis vital. Lalu lintas ini harus sesegera mungkin untuk membantu memulihkan kepercayaan pada ekonomi global.

Dalam sambutan kepada grup tersebut, Presiden AS Donald Trump berbagi dukungan 6 triliun dolar AS yang disediakan AS melalui undang-undang dan peningkatan likuiditas Federal Reserve. Anggaran itu termasuk 2 triliun dolar AS dalam pengeluaran fiskal, dan berbicara dalam mendukung aksi multilateral dan koordinasi.

"Dia berbicara tentang bekerja bersama dan terdengar lebih mendukung koordinasi multilateral daripada sebelumnya," kata seorang sumber yang mengamati pertemuan itu.

Beberapa peserta meminta G20 untuk memainkan peran yang sama dengan yang dimainkannya dalam mengatasi krisis keuangan global 2008-2009. Negara-negara anggota berjanji untuk menyuntikkan stimulus fiskal besar-besaran dan likuiditas keuangan ke dalam ekonomi.

Selain itu, para pemimpin G20 juga meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia untuk mendukung negara-negara yang membutuhkan menggunakan semua instrumen sepenuhnya. Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, berencana untuk meminta komite pengarah IMF untuk mempertimbangkan menggandakan 50 miliar dolar pada Jumat (27/3). 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement