REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, terus melakukan sosoalisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pada masyarakat. Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat Setiaji, untuk mengantisipasi Covid-19, pihaknya telah merancang upaya sosialisasi PHBS tanpa memerlukan pertemuan langsung dengan warga.
Setiaji mengatakan, sosialisasi tersebut dilaksanakan melalui penyebaran berbagai konten terkait PHBS berupa infografis hingga video yang ditayangkan di berbagai channel media sosial.
"Kita tidak berhenti sosialisasi, tapi tidak melalui pengumpulan massa. Mulai dari publikasi di media sosial, melalui penyebaran informasi di grup WhatsApp para guru untuk diberikan kepada murid, dan sebagainya," ujar Setiaji di Bandung, Jumat (27/3).
Setiji menjelaskan, bentuk informasi tersebut berwujud aneka konten grafis hingga video yang interaktif dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Selain melalui media sosial, pihaknya juga berupaya meyampaikan pesan PHBS tersebut melalui aplikasi Sapa Warga yang ditujukkan bagi para ketua Rukun Warga (RW) di setiap daerah.
"Sudah ada informasi juga yang dibagikan melalui aplikasi Sapa Warga, bentuknya berupa infografis dan konten video tentang PHBS yang dikaitkan dengan Covid-19, termasuk imbauan Bu Gubernur (Atalia Ridwan Kamil) tentang cara cuci tangan yang benar," paparnya.
Aplikasi Sapa Warga, kata dia, saat ini telah dibagikan kepada 50 ribu ketua RW se-Jawa Barat. Namun, jumlah ketua RW yang telah mengakses aplikasi tersebut masih berada di angka 26.000 orang.
Selain itu, kata dia, seiring dengan merebaknya virus Covid-19 di Indonesia, Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum terus mengimbau warga untuk senantiasa menerapkan PHBS, untuk seluruh warga yang tinggal di 626 desa di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Sosialisasi, kata dia, telah dilakukan sejak awal 2019. Sehingg, bisa menjadi bekal masyarakat di daerah tersebut untuk bisa menjaga diri dari penularan virus.
Menurut Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Mayjen (Purn) TNI Dedi Koesnadi mengatakan, PHBS adalah salah satu modal utama masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19 meluas. Karena, selain mengajak warga untuk menjaga kebersihan sungai, PHBS juga menekanan pentingnya kebersihan diri masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya imbau masyarakat yang ada di sekitar DAS Citarum untuk ikut mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah masing-masing dengan PHBS, yang tidak lepas dari kebiasaan menjaga kebersihan diri sebelum dan sesudah melakukan aktivitas," paparnya.
Dedi mengatakan, hal tersebut dapat dimulai dengan rutin melakukan cuci tangan setidaknya selama 20 detik, dan mengikuti instruksi pemeliharaan kebersihan diri yang diberikan baik oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) maupun para pemerintah daerah. Hal tersebut dinilai dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang akhirnya mampu membantu diri untuk menangkal infeksi virus Covid-19.
"Selama ini kami juga telah meminta seluruh anggota di 40 sektor Sungai Citarum untuk memberi sosialisasi PHBS termasuk pencegahan Covid-19. Hal yang selama ini telah disosialisaskan harus mula diterapkan," katanya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menegaskan, social distancing yang diterapkan di Jabar bukan berarti tidak melakukan kegiatan apapun. Social distancing, kata dia, adalah menjaga jarak saat berinteraksi dan tidak melakukan kegiatan yang sifatnya tidak wajib.
"Jadi, kalau pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan itu wajib. Tapi, tips-nya secepat mungkin, kemudian jaga jarak, jangan terlalu dekat, kalau sedang tidak enak badan gunakan masker," katanya.