Jumat 27 Mar 2020 19:48 WIB

Harapan Pedagang Tanah Abang Usai Pasar Tutup

Perumda Pasar Jaya menutup Pasar Tanah Abang demi cegah penularan Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Warga beraktivitas di depan Pasar Tanah Abang Blok A yang tutup di Jakarta, Jumat (27/3). Dalam rangka pencegahan dan menekan angka penularan virus Corona (COVID-19), Perumda Pasar Jaya menutup sementara Pasar Tanah Abang Blok A, B dan F mulai 27 Maret hingga 5 April 2020
Foto: Prayogi/Republika
Warga beraktivitas di depan Pasar Tanah Abang Blok A yang tutup di Jakarta, Jumat (27/3). Dalam rangka pencegahan dan menekan angka penularan virus Corona (COVID-19), Perumda Pasar Jaya menutup sementara Pasar Tanah Abang Blok A, B dan F mulai 27 Maret hingga 5 April 2020

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Keputusan Perumda Pasar Jaya untuk menutup Pasar Tanah Abang dalam rangka pencegahan Covid-19 berdampak pada banyak hal. Penutupan pasar tidak hanya berdampak pada penjualan namun juga terhadap penghasilan buruh dengan upah harian seperti porter ataupun jasa angkot.

Beberapa pedagang Pasar Tanah Abang pun berharap agar penutupan sementara itu cepat berlalu sehingga aktivitas di pasar terbesar se-Asia Tenggara itu dapat kembali normal seperti sedia kala. "Kan tidak ada kebijakan buat pedagang. Kalau ojol kan ada penundaan cicilan. Sedangkan pedagang tidak ada kebijakan. Jadi solusinya tetap harus buka," kata Irwandrik salah satu pedagang pakaian muslim saat dihubungi Jumat (27/3).

Baca Juga

Menurut pedagang di Blok A Tanah Abang itu, jika tetap membuka kios kendati sepi namun masih ada yang berbelanja. "Jadi masih bisa melakukan perputaran uang," jelasnya.

Irwandrik mengatakan banyak rekan sejawatnya yang telah menyimpan stok untuk Lebaran. Saat ini mereka kebingungan mencari cara agar barang-barang tersebut bisa dipasarkan. Hal ini disebabkan mayoritas pedagang di Tanah Abang tidak berjualan melalui aplikasi daring namun lebih memilih penjualan langsung.

Lain halnya dengan Helvita yang merupakan pedagang gamis di Blok A Tanah Abang. Dia berharap Pasar Tanah Abang segera dibuka kembali karena banyak pegawainya yang tidak bisa mendapatkan pemasukan.

"Di sini kan pusat ekonomi. Kasihan tukang angkut juga nanti tidak dapat penghasilan. Karena banyak yang harian juga pendapatannya kayak pegawai kita, kasihan kan," kata Helvita.

Ia mengatakan physical distancing antara pedagang dan pembeli dapat dilakukan asalkan ada sekat dalam proses transaksi barang. "Physical distancing itu kan sebenarnya sudah ada. Kalau di saya ada meja pembatas antara pembeli dan penjual jadi tidak langsung kontak fisik," kata Helvita.

Berbeda dengan kedua pedagang sebelumnya, Indah pedagang sayur di blok G Pasar Tanah Abang masih membuka tokonya. Ia berharap agar Covid-19 dapat segera berlalu sehingga aktivitas perdagangan dapat kembali normal.

"Berharap ini cepet selesai. Kalau pedagang sembako seperti kita bukan takut sepinya saja tapi takut harga makin mahal apalagi sebentar lagi puasa," kata Indah.

Sebelumnya, Perumda Pasar Jaya menutup tiga blok yaitu blok A, blok B, serta blok F di Pasar Tanah Abang. Penutupan berlangsung selama satu pekan mulai dari Jumat (27/3) hingga Ahad (5/4) dalam rangka mengurangi kerumunan massa di ruang publik mencegah potensi penyebaran Covid-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement