Sabtu 28 Mar 2020 10:44 WIB

Wakil Ketua DPD PDI-P Jabar Meninggal Akibat Covid-19

Almarhum dimakamkan Sabtu (28/3) pagi di TPU Sirnaraga.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Akbar
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan sebelum membawa peti jenazah pasien suspect Corona ke liang lahat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta, Kamis (26/3). TPU Tegal Alur merupakan salah satu lahan pemakaman yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bagi pasien yang meninggal karena Corona atau Covid-19
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan sebelum membawa peti jenazah pasien suspect Corona ke liang lahat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta, Kamis (26/3). TPU Tegal Alur merupakan salah satu lahan pemakaman yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bagi pasien yang meninggal karena Corona atau Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat, Gatot Tjahyono, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, setelah menjalani perawatan karena terpapar virus corona (Covid-19). Almarhum dimakamkan Sabtu (28/3) pagi ini di Tempat Pemakaman Umum Sirnaraga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Gatot meninggal pada Jumat (27/3), sekitar pukul 22.20 WIB. Berbagai infomasi sempat ramai di media sosial bahwa yang bersangkutan meninggal dunia sebelum pukul 22.20. 

Bahkan sejumlah kerabat di DPRD Jabar pun menggungah ucapan bela sungkawa. Namun, jantung Gatot kembali berdetak tak lama setelah informasi itu menyebar.

Kemudian, informasi meninggalnya Gatot kembali ramai. Bahkan, tersebar kabar di grup WhatsApp yang menyebutkan Gatot meninggal dunia yang diakhir paragraf menyebut sejumlah nama yang merupakan keluarga Gatot.

"Izinkan kami dari keluarga menyampaikan beberapa hal. Kondisi pertama kali yang dirasakan oleh ayah kami dialami sejak tgl Senin 16 Maret 2020 yang kami duga adalah DBD/Tipes dan kami pun melakukan perawatan di RS Borromeus."

"Hari berganti hari papa pun berangsur membaik dengan trombosit naik, nafsu makan membaik walaupun demamnya tidak turun turun akhirnyaa kami melakukan CT scan dan mendapatkan diagnosa bahwa kemungkinan ayah kami mendapatkan wabah Covid-19. Setelah kami berdiskusi oleh banyak pihak, malam itu juga kami pindahkan ke RSHS."

Informasi itu dibenarkan oleh salah satu kerabat Gatot, Yoga Mahardika. Ia memastikan bahwa kabar mengenai meninggalnya Gatot benar. "Betul (informasi ini). Adyesa Kevindra Albari adalah anaknya, sepupu langsung saya," kata Yoga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement