REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat, Gatot Tjahyono, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, setelah menjalani perawatan karena terpapar virus corona (Covid-19). Almarhum dimakamkan Sabtu (28/3) pagi ini di Tempat Pemakaman Umum Sirnaraga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Gatot meninggal pada Jumat (27/3), sekitar pukul 22.20 WIB. Berbagai infomasi sempat ramai di media sosial bahwa yang bersangkutan meninggal dunia sebelum pukul 22.20.
Bahkan sejumlah kerabat di DPRD Jabar pun menggungah ucapan bela sungkawa. Namun, jantung Gatot kembali berdetak tak lama setelah informasi itu menyebar.
Kemudian, informasi meninggalnya Gatot kembali ramai. Bahkan, tersebar kabar di grup WhatsApp yang menyebutkan Gatot meninggal dunia yang diakhir paragraf menyebut sejumlah nama yang merupakan keluarga Gatot.
"Izinkan kami dari keluarga menyampaikan beberapa hal. Kondisi pertama kali yang dirasakan oleh ayah kami dialami sejak tgl Senin 16 Maret 2020 yang kami duga adalah DBD/Tipes dan kami pun melakukan perawatan di RS Borromeus."
"Hari berganti hari papa pun berangsur membaik dengan trombosit naik, nafsu makan membaik walaupun demamnya tidak turun turun akhirnyaa kami melakukan CT scan dan mendapatkan diagnosa bahwa kemungkinan ayah kami mendapatkan wabah Covid-19. Setelah kami berdiskusi oleh banyak pihak, malam itu juga kami pindahkan ke RSHS."
Informasi itu dibenarkan oleh salah satu kerabat Gatot, Yoga Mahardika. Ia memastikan bahwa kabar mengenai meninggalnya Gatot benar. "Betul (informasi ini). Adyesa Kevindra Albari adalah anaknya, sepupu langsung saya," kata Yoga.