REPUBLIKA.CO.ID, Pada satu waktu, Rasulullah SAW keluar menuju para sahabat dan menceritakan kenikmatan surga.
Nabi SAW bersabda kepada Bilal bin Rabah. “Ceritakanlah kepadaku perbuatan terbaik apa yang kau lakukan di Islam, karena aku mendengar suara terompahmu di surga.”
Bilal menjawab, “Aku tidak melakukan apa-apa hanya saja aku tidak pernah berwudhu kecuali sesudahnya aku melaksanakan shalat (sunnah berwudhu).” Begitu mulai para mukminin yang menjaga wudhunya. Sampai-sampai, Allah SWT mengangkat derajat Bilal bin Rabah bersama terompahnya.
Wudhu menjadi kewajiban seseorang yang hendak melaksanakan shalat. Dalam Alquran, Allah SWT menjelaskan dengan rinci bagaimana rukun wudhu itu. “Hai orang-orang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sempai dengan kedua mata kaki,” (QS al Maidah: 6).
Shaleh al Fauzan dalam Fiqih Sehari-hari menjelaskan, kunci shalat adalah bersuci karena hadats itu menghalangi shalat. Bersuci itu seperti kunci yang diletakkan kepada orang yang berhadats. Jika ia berwudhu, otomatis kunci itu pun terbuka.
Syeikh Aidh al Qarni mengungkapkan selamat atas orang-orang yang berwudhu. Rasulullah mengetahui wajah mereka dari bekas wudhu yang indah dipandang pada hari berkumpul nanti.
Abu Hurairah seperti diriwayatkan Imam Muslim, menjelaskan, Rasulullah mendatangi kuburan dan bersabda, ‘Selamat atas kalian tempat kaum mukmin dan kami insya Allah menyertai kalian. Aku senang kita telah melihat saudara-saudara kita. ‘
Mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, bukankah kami juga saudara-saudaramu? Beliau menjawab, ‘Kalian sahabatku, saudara-saudara kita adalah yang belum lahir.’ Mereka berkata, ‘wahai Rasulullah, bagaimana engkau mengetahui umatmu yang belum lahir nanti? Beliau menjawab, ‘Apa pendapatmu kalau seseorang memiliki kuda dengan warna putih di tubuhnya diantara sekumpulan kuda hitam, legam. Tidakkah dia mengetahui kudanya?
Mereka berkata, ‘Iya benar’. Beliau bersabda, mereka akan datang dengan warna putih di tubuhnya akibat dari bekas wudhu dan aku menuntun mereka ke kolam. Begitulah Rasulullah mengetahui umatnya dari kaum-kaum lainnya seperti kaum Nabi Musa, Isa, Nuh dan Ibrahim.