REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina, memuji langkah Juventus, baik staf maupun pemain, yang sepakat memangkas gaji untuk menjaga finansial klub tetap aman. Gravina menilai, apa yang dilakukan Juventus sebagai contoh untuk seluruh sistem dalam merespons penyebaran virus corona.
Skuat Juventus dan staf pelatih, bersedia untuk dipotong gajinya secara signifikan, agar keuangan klub stabil selama masa krisis. Pemotongan gaji itu dapat menghemat pengeluaran Juventus sampai 90 juta euro. Akhir pekan lalu, Juventus mengumumkan semua klub sedang bernegosiasi untuk mengubah struktur keuangan yang merupakan saran dari bek Giorgio Chiellini.
Semua kompetisi sepak bola di Italia dihentikan sementara sejak 9 Maret untuk mencegah penyebaran vovid-19. Italia saat ini jadi negara paling parah terdampak virus corona dengan lebih dari 10 ribu orang meninggal.
''Kesepakatan yang diraih Juventus adalah contoh untuk seluruh sistem. Saya berterima kasih kepada Giorgio Chiellini, rekan setimnya, dan pelatih Maurizio Sarri, karena membangun kolaborasi yang diharapkan FIGC hari-hari ini,'' ucap Gravina, dikutip dari Goal, Senin (30/3).
Menurut Gravina, persatuan dan solidaritas dunia sepak bola mewakili respons yang luar biasa dalam masa darurat seperti saat ini. Meskipun, Gravina menyatakan kalau kompetisi tidak segera dimulai, maka risikonya akan semakin berat. Oleh karena itu, kontribusi dari semua orang, memainkan peran penting untuk membuat sepak bola semakin kuat.