REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu orang meninggal dan 127 lainnya mengalami luka-luka saat rangkaian kereta api penumpang anjlok dan terbakar di Provinsi Hunan, wilayah tengah China, Senin (30/3). Empat di antara korban luka dalam kondisi kritis pada peristiwa yang terjadi di Kota Chenzhou yang merupakan jalur padat di ruas Beijing-Guangzhou pada pukul 11.40 waktu setempat (10.40 WIB).
Otoritas setempat sedang menyelidiki penyebab kecelakaan kereta api dari Jinan, Provinsi Shandong, tujuan Guangzhou, Provinsi Guangdong, itu. Namun pihak China Railway Guangzhou Group Co Ltd (CRGG) selaku pengelola kereta nahas tersebut menyatakan bahwa kecelakaan itu dipicu oleh tanah longsor akibat hujan seharian.
Gerbong kedua hingga keenam kereta bernomor keberangkatan T179 itu keluar dari relnya saat api melalap gerbong pertama, demikian pernyataan CRGG yang diunggah di akun resminya di Sina Weibo tersebut. Para penumpang dan awak kereta yang terluka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Beberapa penumpang selamat langsung dipindahkan ke rangkaian kereta api cepat untuk diantar sampai tempat tujuan. Sedikitnya 28 unit truk pemadam kebakaran berikut 147 personel dikerahkan ke lokasi kejadian, demikian pernyataan Kementerian Kegawatdaruratan China (MEM).
Pada April tahun lalu telah terjadi peristiwa serupa yang menimpa kereta pengangkut aluminium di Provinsi Hunan hingga menyebabkan enam orang meninggal, seperti pernah diberitakan China Daily.