Senin 30 Mar 2020 23:02 WIB

Gubernur Sumsel Ajak Masyarakat Shalat Hajat

Gubernur mengharapkan ajakan tersebut dapat disosialisasikan secara maksimal

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru
Foto: dok. Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru mengajak masyarakat melakukan shalat hajat di rumah masing-masing secara serentak pada 1 April 2020. "Saya mengajak semua umat Islam bersama-sama seusai Shalat Maghrib melakukan salat hajat untuk meminta kepada Allah SWT agar bangsa ini segera dijauhkan dari wabah COVID-19," kata Herman Deru pada acara pembukaan Rumah Sehat Covid-19 di Jakabaring, Palembang, Senin (30/3).

Melalui acara yang dihadiri Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto, Ketua DPRD provinsi R.A Anita Noeringhati, Ketua Pengadilan Tinggi Soedarmadji, Gubernur mengharapkan ajakan tersebut dapat disosialisasikan secara maksimal sehingga Shalat Hajat benar-benar bisa dilakukan secara massal di 17 kabupaten/kota provinsi ini.

Baca Juga

Untuk melakukan shalat hajat serentak, pihaknya mengupayakan siaran langsung dengan ulama yang membimbing Sjalat Hajat bersama. Tujuannya memohon ridho kepada Allah SWT agar terhindar dari ujian wabah Covid-19 melalui stasiun televisi lokal dan radio live streaming.

Menghadapi pandemi Covid-19 sejak beberapa bulan terakhir telah dilakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut.

Penyemprotan cairan disinfektan di ruang publik, sekolah, perkantoran dan fasilitas umum serta penerapan kebijakan bekerja dan belajar di rumah sudah dilakukan.

Usaha pencegahan penyebaran Covid-19 itu diharapkan dapat membuahkan hasil sebagaimana diharapkan bersama dengan berdoa kepada Allah SWT melalui shalat wajib dan shalat hajat yang akan segera dilakukan secara serentak di wilayah provinsi ini, kata Gubernur.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement