REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Real Madrid dalam kondisi stabil di tengah krisis keuangan yang mendekati tim lain. Itu karena strategi transfer yang tepat dari manajemen El Real.
Sebelumnya, Madrid dikritik karena dinilai sering menghamburkan dana selangit untuk mendatangkan jugador anyar. Belakangan, klub tersebut mulai mencari keseimbangan.
Si Putih mulai jarang mengambil beberapa pemain bintang dalam sekali waktu. Otomatis membatasi pengeluaran dan upah.
Menurut Marca, anggaran Madrid yang dinyatakan ke publik mencapai 155 juta euro. Sebuah perusahaan eksternal merilis jumlah dana tersebut pada 30 Juni 2019.
"Bisa jadi telah berkurang karena adanya virus corona, tapi itu sudah cukup memberi keseimbangan bagi klub tersebut," demikian laporan yang dikutip dari Marca, Selasa (31/3).
Para pemain El Real belum sampai pada keputusan mendapat pemotongan gaji. Secara keseluruhan jumlah gaji jugador Los Blancos mencapai 430 juta euro per tahun. "Jumlah tersebut tidak sampai setengah dari keseluruhan anggaran klub," tambah laporan dari Marca.
Berbeda dengan Barcelona. Klub raksasa Katalan menghabiskan hingga 80 persen anggaran klub untuk membayar upah pemainnya. Sehingga, sederet jugador Barca menerima pemotongan upah sebesar 70 persen menyikapi masa krisis ini.
Selama 11 tahun di bawah kepemimpinan Florentino Perez, Madrid telah memperoleh keuntungan bersih mencapai 320 juta euro. Itu terjadi melalui proses bisnis yang cerdas terutama dalam urusan transfer pemain.