Selasa 31 Mar 2020 17:15 WIB

Infeksi Virus Corona di Jepang Tembus 2.000 Kasus

PM dan wakil PM Jepang tak akan hadiri acara bersama karena kasus corona naik.

Red: Nur Aini
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona .
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona .

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Infeksi virus corona di Jepang mencapai 2.000 kasus pada Selasa (31/3). Hal itu menurut perhitungan Reuters berdasarkan data kementerian dan laporan media.

Seperti dilaporkan Kyodo News, sebuah pusat pelayanan orang-orang dengan disabilitas di Prefektur Chibadi timur Tokyo, ditemukan tujuh kasus infeksi corona pada Selasa, sehingga totalnya menjadi 93. Menurut laporan kantor berita Kyodo dan penyiar publik NHK, lebih banyak kasus infeksi corona baru (Covid-19) ditemukan di tempat lain seperti di prefektur Ehime, Fukui, Kagawa, dan Tokushima.

Baca Juga

Selain itu, infeksi corona juga menjangkiti sejumlah dokter dan perawat di rumah sakit penelitian kanker Tokyo.

Dengan angka kasus Covid-19 yang semakin tinggi di Jepang, perdana menteri dan wakil perdana menteri Jepang tidak akan menghadiri pertemuan yang sama sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi virus corona.

"Perdana Menteri (Shinzo) Abe mengatakan kepada anggota kabinet pagi ini bahwa Wakil Perdana Menteri Taro Aso tidak akan bergabung dalam pertemuan yang dia hadiri," kata Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Akihiro Nishimura.

Jika PM Abe jatuh sakit dan tidak berdaya, Aso akan menjadi pemimpin negara berikutnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement