REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Dua dusun yang melakukan lockdown di Kabupaten Purbalingga, mendapat suplai sembako dari Pemkab setempat. Pengiriman sembako ke Dusun Bawahan Desa Gunungwuled Kecamatan Rembang dan Dusun Kecombron Desa Begadas Kecamatan Pengadegan, dipimpin langsung Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Selasa (31/3).
''Bantuan sembako ini kami kirim ke kedua dusun, untuk meringankan beban warga dalam mendapatkan sembako. Seiring dengan keputusan warga melakukan lockdown, tentu warga akan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari,'' kata Bupati
Bupati mengaku dapat memahami langkah yang diambil warga dan pemerintah desa, untuk melakukan lockdown di kedua dusun tersebut. Hal ini mengingat, dari kedua dusun tersebut ada warganya yang diketahui positif terjangkit covid-19.
Sebelum melakukan lockdown, Bupati menyatakan, pemerintah desa dan Dinas Kesehatan sudah mendata warganya yang melakukan kontak langsung dengan pasien tersebut. ''Ternyata, jumlah warga yang kontak sudah cukup banyak, sehingga pemerintah desa memutuskan untuk melakukan lockdown pada lingkup dusun,'' katanya.
Bupati menyebutkan, dari data yang diterima dari pemerintah desa, di Dusun Kecombron Desa Bedagas terdapat 253 Kepala Keluarga (KK) terdiri 823 jiwa yang di-lockdown. Sedangkan di Dusun Bawahan Desa Gunungwuled, ada sebanyak 245 KK terdiri 805 jiwa.
''Bantuan yang diberikan Pemkab, khusus diberikan pada warga yang berstatus ODP dengan tingkat risiko tinggi, karena sudah melakukan kontak langsung dengan pasien positif corona,'' jelasnya.
Sebelum memberikan bantuan, Bupati sempat menyambangi sejumlah Puskesmas yang dilewati untuk memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) serta makanan bagi para petugas. ''Selain mendroping APD, kami juga memberikan semangat pada para tenaga medis yang memang tidak bisa melakukan Work From Home karena tetap harus melayani masyarakat,'' katanya.