REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Muhaimin Iskandar khawatir besarnya anggaran untuk melakukan penanggulangan wabah Corona atau Covid-19 dan restrukturisasi ekonomi dapat menambah jumlah hutang ke luar negeri akibat terbatasnya jumlah anggaran. Hal ini membuka potensi godaan berhutang kepada luar negeri.
“Jangan sampai karena besaran hutang membuat Indonesia tidak Merdeka,” tegas Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dalam siaran persnya, Selasa (31/3).
Politisi yang akrab disapa Cak Imin ini berharap Pemerintah dapat memiliki solusi logis, cepat dan tepat untuk menutupi kebutuhan anggaran yang besar dalam situasi bencana Nasional seperti saat ini. Menurut Cak Imin, tidak menjadi masalah negara ini berhutang kepada yang kaya di negeri ini, selagi masih dari dalam negeri sendiri. "Mari dikumpulkan agar Indonesia dapat merdeka,” katanya.
Cak Imin juga mengingatkan agar pemerintah punya kebijakan rasional. Segala kebijakan mulai anggaran sampai dampak ekonominya harus dipikirkan pemerintah. Tidak hanya pemerintah, Cak Imin juga berharap kader partai dapat berperan aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait gaya hidup sehat sampai cara berinteraksi yang wajar.
"Masyarakat harus tetap hidup sehat, menghindari kegiatan publik yang tidak perlu, dan aktif menyosialisasikan cara-cara pencegahan Covid-19 melalui media komunikasi, medsos, dan sebagainya," paparnya.
Selain itu, Cak Imin mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebugaran tubuh dalam menghadapi virus Corona. Menurutnya, pendapat dari dokter, Covid 19 jika masuk kedalam badan maka virus itu bisa mati sendiri, dengan syarat badan dalam keadaan bugar. Namun sebaliknya, jika badan tidak dalam keadaan fit maka virus akan menang menyebabkan seseorang menjadi sakit.
Jadi yang harus dijaga adalah kebugaran badan supaya vit, seperti olahraga teratur, tidur cukup, mengonsumsi vitamin, makan-makanan bersyarat dan lain-lain. "Ditambah, tidak boleh rasa takut, karena kalau kita takut, secaara psikologis antibody kita juga akan jadi lemah," tutur Cak Imin.