Rabu 01 Apr 2020 07:22 WIB

Pembatasan Arus Masuk Sumbar Belum Ketat

Pemprov menerapkan sistem pembatasan selektif bagi warga luar Sumbar

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit ikut pengecekan pendatang ke Sumbar dari Riau di Kelon sembilan, Kabupaten 50 Kota, Jumat (20/3)
Foto: Dok Humas Pemprov Sumbar
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit ikut pengecekan pendatang ke Sumbar dari Riau di Kelon sembilan, Kabupaten 50 Kota, Jumat (20/3)

REPUBLIKA.CO.ID, SINJUNJUNG- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada Selasa (31/3) mengunjungi pintu masuk Sumatera Barat dari arah Riau yakni di Kabupaten Sijunjung dan dari arah Jambi di Kabupaten Dharmasraya.

Kunjungan Nasrul Abit ini tepat di hari pertama penerapan sistem pembatasan selektif bagi masyarakat yang datang dari luar Sumbar. Saat memantau di Sijunjung yang berbatasan dengan Riau, Nasrul melihat masih banyak mobil yang melintas masuk ke Sumbar.

"Saya lihat kendaraan berplat luar Sumbar masih ada yang lewat, dalam pemeriksaan si pengemudi dan penumpangnya tidak disuruh turun dari kendaraannya untuk diperiksa. Hanya diperiksa dalam kendaraan, kalau suhunya kurang dari 38 derajat celcius dipersilahkan pergi," kata Nasrul Abit.

Wagub Sumbar menjelaskan, harusnya setiap kendaraan yang melintas, pihak kepolisian harus memberhentikan. Selanjutnya sopir dan penumpang harus diperiksa suhu badan dan disemprot dengan cairan disinfektan dan mengisi formulir buat pendataan.

Nasrul Abit ikut memberhentikan truk dan langsung menyuruh sopirnya untuk turun diperiksa oleh tim medis dan juga memberikan cara penanganan sesuai aturan pada petugas gugus tugas.

"Setiap petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti yang saya lihat hari ini tidak satupun menggunakan baju pelindung. Hanya menggunakan masker dan sarung tangan. Selain kita melindungi masyarakat, juga harus melindungi diri kita sendiri terlebih dahulu," ucap Nasrul Abit.

Hal yang nyaris sama disaksikan Nasrul Abit ketika berkunjung ke Dharmasraya buat memantau perbatasan Sumbar dengan Jambi. Nasrul menekankan agar pemerintah kabupaten dan kota di Sumbar terutama yang daerahya berbatasan langsung dengan provinsi lain agar memberlakukan pembatasan selektif dengan benar. Supaya upaya ini dapat menghambat laju arus orang masuk ke Sumbar di daerah-daerah perbatasan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement