REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Ada yang berbeda dalam perayaan hari jadi kota Sukabumi tahun ini. Apabila pada tahun tahun sebelumnya perayaan tampak meriah dengan beragam kegiatan yang melibatkan masyarakat luas, hari ulang tahun ke-106 kali ini tampak sepi.
"Sejumlah agenda dalam momen hari jadi kota ditunda," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Rabu (1/4). Hal ini sangat berat bagi kota. Karena HUT kali ini bertepatan dengan merebaknya wabah covid-19 yang telah meminta ribuan korban penderita maupun meninggal.
Warga dan pemerintah semula berharap hari jadi kota dirayakan dengan kegembiraan. Namun, dengan adanya covid-19 maka rangkaian kegiatan harus ditunda. Bahkan angaran yang ada akan dimaksimalkan dalam penanggulangan covid-19. " Semoga hal ini tidak mengurangi khidmatnya hari jadi Kota Sukabumi," kata Fahmi berharap.
Semula Pemkot Sukabumi dan warga sudah merencanakan agenda hari jadi kota dengan festival helaran, budaya dan banyak kegiatan lainnya. Namun semuanya sepakat ditunda dalam mengantisipasi penyebaran corona. Pihaknya berharap upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19 dapat terus dilakukan.
Warga tetap diminta untuk berada di rumah jika tidak kepentingan mendesak. Bila harus keluar harap menggunakan masker serta protokol kesehatan yang maksimal. Wali kota mengajak doa dari warga agar badai ini bisa cepat berlalu. " Hari ini mari kita berdoa bersama agar dapat melalui masa berat dengan baik dan bisa kembali ceria," ujar Fahmi.
Ketua Panitia hari jadi Kota Sukabumi ke-106 Iskandar Ifhan mengatakan, banyak acara yang direncanakan digelar pada momen hari jadi Kota Sukabumi 1 April. Misalnya dengan menggelar festifal foklore dan acara lain sebagainya yang melibatkan warga. "Semua ditunda karena fokus penanggulangan covid-19," kata Iskandar.
Menurutnya, hari jadi kini dapat diiisi dengan mendukung upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid-19 dengan tidak kemana-mana atau diam di rumah.
Salah seorang warga Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, Dila Novianti (24) mengatakan, momen hari jadi yang tidak dirayakan ini baru pertama kali dilakukan. "Warga memahami karena sedang ada pandemi corona," katanya.
Dila berharap badai ini bisa segera berlalu dan warga bisa beraktivitas seperti biasa. Di mana warga di rumah juga turut mendoaksn agar masalah corona bisa berakhir.