Kamis 02 Apr 2020 04:21 WIB

RSU Kepri Kekurangan APD Bagi Tim Medis

Tim medis mensiasatinya dengan mencuci masker untuk berhemat

Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) untuk wabah Virus Corona.
Foto: Abdan Syakura/Republika
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) untuk wabah Virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau masih kekurangan alat perlindungan diri (APD), seperti masker, sarung tangan dan pakaian bagi tenaga medis, saat mereka menangani pasien positif covid-19.

Humas RSUP Kepri Susanti di Tanjungpinang, Rabu mengatakan pihak rumah sakit sampai sekarang kesulitan mendapatkan masker. Karena itu masker yang digunakan sejumlah tim medis disiasati dengan dicuci sebagai upaya untuk berhemat.

Susanti sendiri mengaku menggunakan satu masker untuk sehari, padahal sebaiknya dua masker digunakan dalam sehari. "Kami bahkan kesulitan membelinya, karena langka. Sementara para dokter membutuhkan itu untuk menangani pasien yang mengidap penyakit menular," katanya.

Hampir setiap hari RSUP Kepri menerima bantuan dari masyarakat. Bantuan yang diberikan berupa susu, makanan dan alat pencuci tangan. Susanti memberi apresiasi terhadap kepompok masyarakat yang peduli terhadap kebutuhan tim medis di RSUP Kepri. "Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan," ucapnya.

Relawan covid-19 Tanjungpinang beberapa hari lalu membangun sarana pencuci tangan. Tiga unit sarana pencuci tangan dibangun di kawasan strategis di RSUP Kepri. Rabu ini, Relawan covid-19 Tanjungpinang memberi bantuan susu beruang sebanyak tujuh kardus. "Kami mengupayakan agar dapat mengumpulkan bantuan APD untuk RSUP Kepri dari masyarakat. Mudah-mudahan kami mendapatkannya," kata Joni, koordinator Relawan covid-19 Tanjungpinang.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement