Rabu 01 Apr 2020 23:32 WIB

Pasien Berstatus PDP yang Meninggal di Gowa Negatif Corona

Bupati Gowa meminta masyarakat tak takut dan panik.

Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menerima hasil pemeriksaan laboratorium terkait sampel spesimen lendir di saluran pernapasan atau swab dari pasien meninggal dunia berstatus dalam pengawasan (PDP) AR (52). Hasil swab menunjukkan pasien negatif dariCOVID-19.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Rabu, mengatakan pasien PDP untuk lelaki AR (52) yang sudah dikebumikan pada Ahad (29/3) pagi itu tidak positif Covid-19.

Baca Juga

"Baru-baru ini kami dihubungi pihaklaboratorium kesehatan provinsi, sudah ada hasil pemeriksaan swab salah satu PDP yang meninggal pada Minggu lalu dan hasilnya negatif," katanya.

Tes swab merupakan pengambilan sampel spesimen lendir di saluran pernapasan yang akan diuji di laboratorium Balitbangkes Kemenkes, apakah mengandung virus corona baru atau tidak.

Adnan mengatakan almarhum AR adalah warga Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa meninggal dunia pada Sabtu (28/3) sekitar pukul 21.00 Wita.

AR menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Wahidin Sudirohusodo sejak Kamis (26/3) dan ditempatkan dalam ruangan isolasi.

Pada kesempatan itu juga, bupati meminta agar masyarakat tidak takut dan panik serta tidak menolak jika ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Hal ini lantaran almarhum AR yang dimakamkan di Tempat Pekuburan Umum (TPU) Sudiang, sebelumnya ditolak warga sekitar TPU Antang yang menjadi tempat pemakaman awal.

Olehnya, masyarakat perlu mengetahui bahwa proses pemakaman yang dilakukan kepada pasien akibat COVID-19 sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, sehingga betul-betul aman.

"Masyarakat perlu diedukasi bahwa pemakaman memakai SOP, Insya Allah tidak apa-apa. Mohon agar masyarakat tidak menolak jika ada pemakaman yang meninggal akibat virus ini. Virus ini bukan aib sehingga harus ditolak bahkan mengusir mereka yang masuk daftar ODP, PDP dan keluarganya," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement