Kamis 02 Apr 2020 05:48 WIB

Dinkes Tasikmalaya Imbau Warga tak Buat Disinfektan Sendiri

Penggunaan zat kimia yang tak sesuai anjuran medis dapat menyebabkan masalah baru

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah ruangan di lingkungan Pemkot Tasikmalaya disemprot disinfektan, Kamis (26/3).
Foto: Dok Humas Pemkot Tasikmalaya
Sejumlah ruangan di lingkungan Pemkot Tasikmalaya disemprot disinfektan, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya menyatakan tak pernah memberi rekomendasi kepada warga membuat disinfektan secara mandiri untuk mencegah penyebaran virus corona. Pembuatan dan penggunaan disinfektan yang tak sesuai dengan kaidah medis justru akan menjadi masalah baru.

Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengaku terkejut ketika terdapat seorang warga yang bertanya mengenai cara pembuatan disinfektan. Warga itu juga menunjukan surat rekomendasi dan cara membuat disinfektan dengan bahan mencuci keperluan rumah tangga. 

Dalam surat itu, terdapat logo Dinkes Kota Tasikmalaya dan ditandatangani kepala dinas. "Saya klarifikasi, apabila ada yang menerima surat itu, itu adalah hoaks. Saya sebagai dokter tak mungkin merekomendasikan zat-zat berbahaya untuk dioplos secara serampangan dijadikan disinfektan," katanya, Rabu (1/4).

Ia menegaskan, instansinya tidak pernah keluarkan surat edaran terkait cara membuat disinfektan. Apalagi, pembuatannya menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk mencuci keperluan rumah tangga. 

Penggunaan zat-zat kimia bahan mencuci keperluan rumah tangga untuk membuat disinfektan merupakan hal yang bahaya. Sebab, tak ada jaminan zat itu dapat membunun virus corona. Justru, penggunaan zat kimia yang tak sesuai anjuran medis dapat menyebabkan masalah baru.

"Kalau masyarakat ingin lingkungannya disemprot disinfektan, jangan buat sendiri tanpa pengawasan medis. Lebih baik menghubungi Gugus Tugas untuk menyemprot di sana," kata dia 

Lagipula, Uus menyatakan, penyemprotan disinfektan tak perlu dilakukan di wilayah yang tidak punya risiko penularan. Hanya tempat yang dianggap berisiko yang seharusnya disemprot disinfektan. "Kalau di lingkungan kita tak pernah kedatangan orang dari daerah terjangkit, tidak perlu disemprot disinfektan," ujar dia.

Uus sepakat jika penyemprotan disinfektan merupakan langkah preventif mencegah penyebaran virus corona. Namun, penyemprotan disinfektan juga mesti dilakukan dengan bijak dan berhati-hati. Ia khawatir, penyemprotan disinfektan yang tak sesuai anjuran medis justru menimbulkan masalah untuk warga.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement