REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kalender Formula Satu musim ini mengalami kekacauan. Itu karena pandemik covid-19 yang menyerang seantero global.
Sebanyak delapan balapan awal resmi dibatalkan. Rencananya GP pertama baru berlangsung pada Juni nanti, di Kanada.
Mantan pembalap F1, Nico Rosberg menilai semakin sedikit jumlah balapan memperbesar peluang Max Verstappen mengalahkan Lewis Hamilton. Verstappen membela Red Bull, Hamilton membawa bendera Mercedes.
Belakangan nama pertama kian menyulitkan sang juara bertahan. Menurut Rosberg, Red Bull pasti berupaya keras menutup peluang Mercedes meraih gelar keenam secara beruntun.
"Jika musim lebih singkat, maka peluang (Verstappen juara), akan lebih besar," ujar mantan juara dunia 2016 itu, Jumat (3/4).
Pihak penyelenggara masih mempertimbangkan beberapa opsi untuk mengakali jumlah balapan musim ini. Ada opsi dua balapan dipertandingkan dalam sepekan.
Tentu saja itu tak mudah. Sebuah tantangan besar bagi tim. Menurut Rosberg, dalam situasi seperti ini semua pihak harus lebih kreatif.
Dalam konteks tim, akan ada perubahan. Misalnya dari penggunaan mesin. Semua tim, menurutnya harus satu suara untuk solusi terbaik.
"Tapi saya pikir ini memungkinkan, karena semua orang berpikiran terbuka. Semua ingin menunjukkan kepada penggemar bagaimana menjalani musim yang hebat," tutur Rosberg.