Jumat 03 Apr 2020 18:12 WIB

Sandiaga Uno Beri 5 Tips UMKM Bisa Bertahan Krisis Corona

UMKM harus pandai menemukan peluang bisnis baru di saat krisis corona.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Sandiaga Uno.
Foto: Republika/Prayogi
Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Zakat, menggelar online Talkshow dengan menghadirkan Pengusaha Sandiaga Uno yang mengangkat tema 'Cara UMKM Bertahan di Tengah Pandemik Covid-19', Jumat (3/4). Sandiaga Uno membagikan lima tips agar UMKM bisa bertahan di tengah masa sulit Corona.

Menurut Sandiaga Uno, krisis yang terjadi saat ini merupakan krisis dahsyat yang dialami semua orang. Sandiaga pun, memberikan beberapa tips pada UMKM agar bisa bertahan.

Baca Juga

Tips pertama, adalah Cash is a King. Artinya, semua UMKM harus memegang dana tunai dan mengamankan dana tunai.

"Tunda apa pun yang bisa ditunda. Terbuka pada suplayer, perbankan dan karyawan. Ini saatnya kita fokuskan pada karyawan menengah ke bawah. Selain itu, semua UMKM harus bisa menurunkan biaya operasi," katanya.

Sandiaga pun menyarankan pada semua UMKM agar menganalisa pemotongan dana yang tak perlu. Jadi, harus dipisahkan dari segi keungan mana yang harus segera dibayarkan dan yang tak bisa ditunda. Sebaiknya, kewajiban ke suplayer dilakukan dan  renegosiasi bank. Serta, pemotongan biaya untuk enam sampai beberapa bulan ke depan.

Selain itu, kata dia, UMKM juga harus melakukan pemutakhiran rencana bisnis. Sebaiknya, lakukan prediksi kebutuhan dana. Misalnya untuk usaha mikro, memikirkan kebutuhan 3 minggu ke depan dan menengah 3 BLN ke depan.

"Adaptasi dan menyesuaikan diri pada keadaan normal sekarang. Kita merasa ini akan temporer. Covid-19 ini akan menciptakan new normal jadi fokus pada usaha-usaha yang tak ganggu kesehatan," kata dia.

Tips kedua, kata dia, temukan peluang baru. Akan ada peluang pada bisnis di bidang kesehatan. Misalnya, membuat alat pelindung diri atau busana yang bisa melindungi.

Kondisi ini pun, memberikan peluang untuk teknologi yang menghasilkan new normal. Serta, memberikan peluang pada wisata kuliner yang fokus diperumahan dan ada peluang di industri kesehatan maupun olah raga di rumah.

"Jangan lupa, kembangkan jejaring atau network of network yang butuh reseller. Cari juga produk yang di butuhkan masyarakat. Misalnya memproduksi vitamin C secepat mungkin karena saat ini kosong," katanya.

Ketiga, kata dia, mengembangkan kemampuan untuk bertahan kalau bisa bertahan di ekosistem. Sebaiknya, terus membangun jejaring. Jadi, jangan hanya berkumpul d lingkungan sendiri saja, namun, harus memmanfaatkan fasilitas dan kemudahan UMKM.

"Silaturahim berikan banyak mukjizat. Ekonomi berbasis silaturahim akan membuat tahan melewati krisis," katanya.

Tips keempat, kata dia, WFH (work from home) akan menghasilkan waktu berlebih. Jadi, sebaiknya tingkatkan keterampilan kita. Saat ini, adalah waktu baik untuk invest pada keluarga, kita sendiri dan pelatihan online.

"Yang WFH, bisa meningkatkan skill. Kualitas diri dengan ikut pelatihan-pelatihan. Kan banyak pelatihan online," katanya.

Tips terakhir, kata dia, kita mungkin khwatir tapi harus tetap tenang. Jadi, yakin diri agar tetap tenang. Sebaiknyan jangan terlalu berpikir jauh tapi pikirkan day by day dan Week by week.

"Pertahankan karyawan yang menjadi kunci. Bersama kita bisa lalui badai ini," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement