Rabu 08 Apr 2020 20:02 WIB

Selandia Baru Sumbang Eijkman Rp 1,5 Miliar Deteksi Covid-19

Selandia Baru mempunyai sejarah panjang dalam hal membantu Indonesia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio.
Foto: Dok Eijkman
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Selandia Baru meningkatkan kerjasamanya dengan Indonesia dalam bentuk bantuan untuk memperkuat upaya Indonesia dalam menangani pandemi virus korona. Negeri Kiwi itu membantu Indonesia untuk meningkatkan kapasitas, kualitas dan kuantitas tes virus yang kini dikenal sebagai Covid-19.

Pemerintah Selandia Baru memberikan dana sebesar NZD 150,000 atau sekitar Rp 1,5 milyar kepada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, lembaga riset di bawah naungan Kementerian Riset dan Teknologi. Dana ini sebagai kontribusi Selandia Baru dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia.

Pada 13 Maret  lalu Presiden Joko Widodo telah menunjuk Lembaga Eijkman sebagai salah satu laboratorium rujukan tes Covid-19. Sejak saat itu, jumlah sampel Covid-19 yang dirujuk ke Lembaga Eijkman meningkat secara drastis.

Dalam hitungan hari, Lembaga Eijkman telah memproduksi dan mendistribusikan 20,000 Viral Transport Medium (VTM) ke 95 layanan kesehatan di seluruh Indonesia. VTM adalah media penting untuk melakukan transportasi sampel lendir dari pasien yang diduga terkena Covid-19 dari rumah-sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

Selama wabah ini berlangsung, persediaan VTM semakin menipis dan  hampir tidak ada.  Sehingga sulit untuk memperbanyak jumlah tes Covid-19 di saat kritis seperti saat ini.

“Kontribusi kami akan membantu Lembaga Eijkman terus memproduksi dan mendistribusikan 100,000 VTM dan menyediakan persediaan untuk analisis Polymerase Chain Reaction (PCR) yang akurat dan terpercaya dalam mendeteksi kasus Covid-19 di Indonesia,” kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Dr. Jonathan Austin, dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, Kamis (8/4).

Kepala Lembaga Eijkman Professor Amin Soebandrio mengatakan agar dapat terus melakukan diagnosis kasus Covid-19 yang akurat dan terpercaya 19. Maka sangat penting bagi Indonesia untuk memproduksi VTM, swab nasofaring dan orofaring (nasopharyngeal dan oropharyngeal flocked swabs) dan Kit untuk ekstraksi RNA (RNA extraction kits).

“Selandia Baru mempunyai sejarah panjang dalam hal membantu Indonesia terutama dalam masa krisis. Kami tetap mempunyai komitmen mendukung Indonesia bahkan dalam menghadapi dampak wabah seperti ini”, tambah duta besar Austin. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement