REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga ayam hidup siap potong atau livebird sempat anjlok hingga Rp 5.000 per kilogram pada pekan lalu. Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) menuturkan, turunnya permintaan dan over suplai dinilai menjadi penyebab utama.
Ketua Umum GPPU, Achmad Dawami, menuturkan, social distancing dan physical distancing yang diterapkan pemerintah secara tidak langsung berdampak pada permintaan ayam. Terutama, dari industri hotel, restoran, dan katering di berbagai daerah yang memilih tutup sementara.
Situasi itu membuat para produsen ayam, baik peternak mandiri maupun peternak mitra perusahaan pembibitan ayam mencari pasar baru, yakni konsumen rumahan.
"Tapi, kan semua tidak siap, kaget. Akhirnya semua saling adu kekuatan menjual langsung ke konsumen, disitulah penyebabnya. Peternak mitra perusahaan jumlahnya puluhan ribu, mereka juga harus mencari penghidupan," kata Dawami kepada Republika.co.id, Rabu (8/4).