REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persediaan komoditi ternak Kalimantan Timur dalam kondisi masih aman.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi bersama para pengusaha sapi potong, distributor daging beku, para peternak ayam ras/pedaging, peternak ayam petelor maupun perhimpunan insan perunggasan rakyat (Pinsar) serta breeding farm (Industri pembibitan unggas), dengan kesimpulan ketersedian bahan baku tersebut aman hingga lebaran,"kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Dadang Sudarya kepada awak media di Samarinda, Rabu (8/4).
Dadang mengakui saat ini memang telah terjadi penurunan permintaan dari pasar karena terdampak kasus Covid-19. “Dampak pemberlakukan social distancing cukup signifikan terhadap permintaan (demand), sehingga penurunan mencapai 30 persen sampai 38 persen, sehingga stok daging ayam berlebih (surplus),” tandas Dadang.
Untuk Harga juga sudah mulai membaik. Pada awal April harga ayam dipeternakan turun sampai Rp14 ribu/kg, dan sekarang sudah mulai berangsur-angsur naik menjadi Rp18 ribu/kg (berat hidup ayam), dan harga dipasar juga relatif normal.
Untuk sapi juga berlebih sebut Dadang, seperti ketersediaannya 18.764 ekor (1.778 ton) sedangkan kebutuhan 18.510 ekor (1,754 ton). Kambing 15.150 ekor (205 ton) sementara kebutuhan 14.257 ekor (192 ton). Ayam ras pedaging 13.456.057 ekor (13.860 ton) kebutuhan 13.231.015 ekor ( 13.628 ton).
Daging sapi beku ketersediaan 986.200 kg (986.2 ton) dari kebutuhan 966.200 kg (966.2 ton). Daging beku Kambing 42.280 ekor (49.3 ton) dan kebutuhan 45.53 ekor (45.5 ton).
Kemudian ayam beku ketersediaan 597.746 ekor (597.7 ton) dan kebutuhan 497.746 ekor (497.7 ton). Kemudian telur ayam ketersediaan 4.855 ton dari kebutuhan 4.765 ton.
“Jadi kebutuhan Ramadhan maupun Idul Fitri, ketersediaanya sangat cukup bahkan daging ayam melebihi dari kebutuhan. Kita harapkan masyarakat tidak berbelanja berlebihan sebab stok masih aman,” pesan Dadang Sudarya.