Kamis 09 Apr 2020 15:40 WIB

PMI Jakarta Selatan Punya Trik Atasi Kekosongan Darah

Bagi 20 pendonor pertama akan mendapatkan paket pangan pokok.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga mendonorkan darahnya di mobil unit donor darah Palang Merah Indonesia (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Warga mendonorkan darahnya di mobil unit donor darah Palang Merah Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Selatan memiliki trik khusus untuk mengatasi kekosongan darah dengan membagikan paket sembako kepada pendonor. "Mulai hari ini, bagi 20 pendonor pertama akan mendapatkan paket pangan pokok," kata Humas PMI Jakarta Selatan, Dedet Mulyadi saat dihubungi di Jakarta, Kamis (9/4).

Dedet mengatakan, pembagian paket sembako berisi beras 5 liter, minyak goreng satu kilogram (kg) dan kecap itu sebagai stimulus untuk mendatangkan pendonor. PMI yang mulai mengalami kelangkaan stok darah sejak pandemi Covid-19.

Stimulus tersebut mampu mengundang banyak pendonor datang ke Unit Donor Darah (UDD) PMI Jakarta Selatan. "Alhamdulillah hari ini membludak yang datang, sampai pukul 12.20 sudah lebih 50 orang yang donor," kata Dedet.

Kebanyakan pendonor tersebut merupakan wajah-wajah baru, bukan pendonor tetap yang rutin donor di PMI Jakarta Selatan. Seperti Kamis ini, pendonor kebanyakan pasukan oranye atau pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) kelurahan.

Selama proses transfusi darah dilakukan, PMI Jakarta Selatan menerapkan social distancing atau physical distancing untuk mencegah penularan Covid-19. "Tentu kami batasi yang masuk, kita lakukan jaga jarak juga, kita atur supaya kegiatan kemanusiaan ini tetap berjalan dengan aman," kata Dedet.

Menurut Dedet, ide pemberian paket pangan pokok ini datang dari Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji yang prihatin dengan berkurangnya stok darah di PMI. "Ide pak wakil wali kota, bantuan paket pangan bukan berasal dari anggaran pemerintah, tapi pak wakil yang menggalang donasi dari mitra," kata Dedet.

Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji saat dihubungi terpisah mengatakan, ide tersebut muncul karena prihatin dengan berkurangnya stok darah di PMI. Di satu sisi, masyarakat di luar penderita Covid-19 membutuhkan transfusi darah. Sementara jumlah pendonor berkurang karena adanya kebijakan social distancing atau physical distancing.

"Kebetulan ada donatur membagikan 200 paket, kita adakan stimulus seperti, kasihan rumah sakit kekurangan stok darah," kata Isnawa.

Berdasarkan laporan PMI Jakarta Selatan, stok darah pada 6 April, yakni golongan darah A sebanyak 1 kantong, golongan darah B sebanyak 2 kantong, golongan darah O satu kantong dan golongan AB masih kosong.

Pada 7 April 2020, stok darah di PMI Jaksel untuk golongan darah A sebanyak 10 kantong, golongan daran B sebanyak 18 kantong, golongan darah AB sebanyak lima kantong dan golongan darah O sebanyak 30 kantong.

Tanggal 8 April 2020 stok darah golongan A sebanyak 10 kantong, golongan darah B satu kantong dan golongan darah O 23 kantong, sedangkan golongan darah AB masih kosong.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement