REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) secara resmi menginisiasi dan meluncurkan program Belanja di Warung Tetangga. Program tersebut sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat terhadap produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sekaligus mempermudah memasok kebutuhan sehari-hari masyarakat di tengah pandemi Covid-19 atau corona.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Perum Bulog dan sembilan klaster pangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meliputi RNI, Berdikari, Perindo, Perinus, PT Garam, BGR, PPI, SHS, dan petani dalam program tersebut. Mereka sebagai warehouse untuk warung UMKM atau koperasi.
“Kami berkolaborasi dengan BUMN untuk distribusi bahan pangan masyarakat. Termasuk kebutuhan bahan baku UMK (Usaha Mikro Kecil) melalui platform online,” kata Teten melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id pada Ahad, (12/4).
Teten berharap, melalui program itu bisa dipastikan stok bahan pokok tersedia dan dekat dengan masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi pelaku UMKM khususnya warung.
“Ini juga bertujuan menghubungkan warung tradisional yang belum terhubung dengan online platform. Dengan begitu mengurangi mobilitas fisik, pemesanan dan pengantaran via jasa antar,” ujarnya.
Ia menambahkan, sasaran program tersebut adalah Koperasi, UKM, dan masyarakat luas. Masa program tahap pertama yakni April hingga Juni 2020, kemungkinan berlanjut ke depan.
Pada tahap awal, program akan dilaksanakan di area Jabodetabek dengan uji coba pada dua pekan pertama April 2020 di tiga warung di Depok serta dua di Cilandak. Kemudian berlanjut lima warung yang terdiri dari dua SRC Cilandak, satu Hara Pangan Kebayoran, satu Hara Pangan Mampang, juga satu Pondok Kelapa.
Kerja sama dengan BUMN yang tergabung pada sembilan cluster itu dinilai strategis. Sebab, mereka mempunyai gudang di berbagai daerah di Indonesia, sehingga jika proyek percontohan itu berhasil akan diimplementasikan di seluruh Indonesia.
Program warung tetangga itu untuk komoditas yang tersedia pada tahap awal meliputi beras, telor, minyak, gula, sarden, kurma, dan tepung. Teten menargetkan program tersebut ke depan, bakal mengakomodasi sekitar 30 ribu warung yang terdaftar, tentunya dengan harga wajar.