REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemakain lensa kontak mungkin tidak akan senang dengan adanya informasi yang menyebutkan bahwa produk tersebut tidak dianjurkan digunakan selama pandemik virus corona jenis baru (COVID-19) berlangsung. Sebelumnya, American Academy of Ophthalmology merekomendasikan orang beralih ke kacamata untuk membantu menghentikan penyebaran virus.
Selain melakukan social distancing (menjaga jarak sosial) serta mencuci tangan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan orang-orang untuk tidak menyentuh wajah. Demikian dengan saran dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) atau CDC yang mengatakan langkah ini bisa mencegah dan memperlambat penyebaran virus.
Dilansir Today, Senin (13/4), dari langkah tidak menyentuh wajah tersebut, rekomendasi lebih luas untuk tidak memakai aksesoris apapun di wajah, termasuk lensa kontak tercipta. Hal itu karena pengguna lensa kontak pasti akan sering menyentuh wajah dan area sekitar mata, bahkan meski sedang tidak mengganti lensa.
“Pemakai lensa kontak menyentuh mata mereka lebih dari orang kebanyakan. Pertimbangkan untuk menggunakan kacamata lebih sering, terutama jika Anda cenderung sering menyentuh mata ketika mengenakan produk ini,” ujar Sonal S. Tuli, seorang dokter yang menulis artikel tentang penggunaan lensa kontak.
Menurut Tuli, menggunakan kacamata dapat mengurangi risiko dari iritasi. Namun, jika ingin tetap memakai lensa kontak, sebaiknya ikuti tips kebersihan dengan sangat baik.
Para ahli sebelumnya mengatakan memakai kacamata dapat melindungi Anda dari penyebaran virus melalui udara. Meski tidak memberi keamanan 100 persen, virus masih bisa menjangkau mata dari sisi yang terbuka, yaitu bagian atas dan bawah kacamata.
“Jika Anda sedang merawat pasien yang sakit atau orang yang berpotensi terpapar, kacamata keselamatan mungkin menawarkan yang lebih kuat pertahanan,” jelas Tuli.
David Chu, seorang profesor di departemen oftalmologi di Rutgers New Jersey Medical School mengatakan orang-orang yang berada dalam lingkungan berisiko tinggi, seperti berada di sekitar pasien COVID-19, mungkin lebih baik menggunakan kacamata. Meski demikian, hingga saat ini, CDC mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pemakai lensa kontak lebih berisiko untuk mendapatkan terinfeksi virus corona jenis baru dibandingkan pengguna kacamata.
Pemakai lensa kontak harus terus mempraktikkan pemakaian lensa kontak yang aman dan menjaga kebersihan. Sementara itu, Thomas L. Steinemann, juru bicara klinis untuk AAO mengatakan sebagian besar orang tidak mengikuti petunjuk kebersihan lensa kontak dengan tepat.
“Karena itu kami menyarankan pasien mempertimbangkan istirahat sejenak dari lensa kontak untuk sementara waktu,” jelas Steinemann.