REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan kewajiban mengenakan masker kain bai orang sehat, desainer busana Muslim Errin Ugaru berkreasi membuat masker yang eye cathing. Ia mengatakan, awalnya ide ini datang dari keperluan diri sendiri yang memang tetap harus keluar rumah.
Errin tak mungkin 100 persen di rumah selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Ada kalanya, ia harus membeli stok makanan atau bahan keperluan produksi.
Errin mengaku harus mengatur jadwal keluar rumah agar tidak setiap hari keluyuran. Ia bahkan membuat daftar terlebih dahulu apa saja yang harus dibeli agar tidak bolak-balik keluar rumah.
"Tentu saja bagi yang fashionable kaya saya ingin tetap kelihatan maskernya matching dengan baju dan hijabnya," ungkap Errin kepada Republika.co.id.
Errin lantas membuat masker yang cocok dengan baju-bajunya. Potret dirinya menggunakan masker buatannya kemudian diunggah di media sosial. Rupanya, peminatnya bermunculan. Mereka adalah pelanggan setia karya Errin. Akhirnya, ia pun memproduksi lebih banyak.
Sebelumnya, Errin hanya menjual baju set khimar. Namun, saat ini ia juga menjual masker yang matching dengan baju dan khimarnya.
"Biar enak dilihat," ujarnya.
Masker buatan Errin terbuat dari berbagai jenis bahan katun motif tartan, katun motif bunga, bahan katun braga, katun oxford, bahan scuba, dan bahan kaus dua lapis. Masker ini minimal bisa melindungi dari paparan virus, walaupun tidak seefektif masker bedah.
"Minimal orang awam seperti kita sudah pakai makser kain, biar masker medisitu untuk garda paling depan, tim medis," ujarnya.
Masker karya Errin dijual seharga Rp 75 ribu per lusin dari bahan kain katun. Selain itu, ia menawarkan selusin masker kain premium braga seharga Rp 199 ribu dan selusin masker bahan scuba dengan laser cut Rp 249 ribu.
Masker ini bisa untuk laki-laki dan perempuan untuk motif kotak dan scuba. Untuk anak, ia tidak membuat masker karena kebanyakan yang keluar rumah adalah orang tua yang harus membeli keperluan kebutuhan pokok.
Keuntungan dari penjualan masker ini, didonasikan oleh Errin untuk orang yang membutuhkan, baik dalam bentuk masker maupun bentuk uang. Selain donasi, ia juga memberikan pekerjaan bagi mereka yang di PHK dari kerjaan. Errin mengirim mesin jahit ke rumah mereka agar pekerjaan membuat masker di kerjakan di rumah masing-masing.
"Jadi setidaknya penghasilan mereka bisa untuk makan."
Tips menggunakan masker agar tetap modis
Errin mengatakan, sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus mengikuti aturan pemerintah. Ia pun mengajak agar Muslimah memakai masker ketika keluar rumah. Selain itu, ia juga merekomendasikanmemakai sarung tangan sehingga ketika memegang apapun tidak langsung mengenai kulit.
Untuk memilih masker yang baik, Errin menyarankan agar memilih masker yang nyaman. Setidaknya, masker terdiri dari dua lapis kain yang memiliki lubang buat filter tisu.
"Ya jadi tiga lapis itu mungkin lebih aman untuk di pakai di luar."
Agar tetap modis, Errin menyarankan agar menggunakan masker motif yang sama dengan hijab. Selain itu, bisa juga mengenakan baju yang senada warnanya dengan masker, tapi polos tanpa motif.
"Begitupun sebaliknya, masker polos aneka warna bisa kita padu padankan dengan hijab atau baju yang ada motif," ungkapnya.