REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bencana tanah longsor kembali terjadi di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (13/4). Material longsoran menimbun sawah warga dan memutus saluran irigasi.
Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin sekira pukul 08.00 WIB akibat intensitas hujan yang tinggi. Ditambah, terdapat saluran irigasi yang merembes ke tanah yang kondisinya labil.
Namun, menurut dia, longsor itu dinilai tak berdampak pada warga sekitar. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan warga yang terdampak," kata dia saat dihubungi Republika, Senin.
Ia mengatakan, di atas tebing yang longsor terdapat satu rumah warga. Namun, untuk sementara warga di rumah tak diungsikan karena tidak terlalu terancam.
"Longsor hanya ke sawah warga sekitar, saluran air, dan menutup badan jalan desa sebagian," kata dia.
Ia menambahkan, cakupan tanah longsor sekira satu hektare. Namun, jalan desa yang tertipa material tanah masih dapat dilalui.
Dede mengatakan, petugas BPBD telah mendatangi lokasi kejadian. Petugas dan warga melakukan pembersihan sisa material longsor.
Ia mengimbau, warga di Desa Santanamekar untuk lebih waspada, lantaran saat ini masih merupakan musim hujan. Apalagi, sebelumnya juga terjadi bencana tanah longsor di lokasi itu yang menimbulkan satu korban jiwa. Ia meminta wargamelapor ke relawan bencana yang berada di kecamatan atau langsung ke BPBD, jika terdapat pergerakan tanah