REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Skuat tim nasional mengalami tekanan psikologis setelah pemusatan latihan selama lima pekan sebelumnya diperpanjang akibat pandemivirus corona. Skuat Timnas Cina menghabiskan sebagian besar bulan Maret di Dubai.
Media Cina sebelumnya melaporkan bahwa skuat tersebut kelelahan secara mental akibat kombinasi dari latihan, karantina, dan jauh dari keluarga mereka dalam waktu yang sangat lama pada masa sulit.
"Dengan situasi epidemi di Dubai semakin memburuk setiap harinya, jumlah tamu di hotel kami menurun hari demi hari," kata Li kepada televisi China seperti dilansir AFP, Senin (13/4).
Virus corona muncul di Cina tengah pada Desember sebelum menyebar ke seluruh dunia dan mematikan musim kompetisi sepak bola -- dan olahraga secara umum -- di seluruh dunia.
"Tim-tim Liga Super Cina lainnya yang berlatih di sana kembali ke Cina satu demi satu.
"Selama waktu itu, semua pemain dan staf kami berada di bawah tekanan psikologis yang berat.
"Semuanya cemas, kangen rumah, dan khawatir dengan keselamatan kita sendiri."
Setelah berjuang memperoleh penerbangan, skuat Li meninggalkan Dubai pada 23 Maret dan terbang ke pulau Hainan, Cina untuk dikarantina dan tambahan latihan, menurut Kantor Berita Xinhua.
Para pemain, yang negatif setelah dites virus corona itu, baru kembali ke klub mereka pekan lalu untuk mempersiapkan musim CSL -- namun telah dikembalikan tanpa batas waktu.
Mantan gelandang Everton Li telah mengumpulkan timnya untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia pada 26 dan 31 Maret melawan Maladewa dan Guam sebelum ditunda.
Striker kelahiran Brazil Elkeson adalah satu-satunya pemain naturalisasi dalam skuat latihan tersebut namun Li mengatakan ia tidak takut untuk memanggil pemain kelahiran luar negeri lainnya.
"Tidak diragukan lagi pemain yang dinaturalisasi bisa membuat tim nasional lebih kuat," kata Li.
"Sejauh pengetahuan saya, lebih banyak pemain naturalisasi akan bergabung dengan tim saya, asalkan mereka bersedia melayani tim."
Li yakin bahwa kualifikasi Piala Dunia 2022 akan dilanjutkan pada Oktober atau November, meskipun belum ada tanggal yang dikonfirmasi.
Li menggantikan Marcello Lippi setelah pelatih asal Italia yang pernah memenangi Piala Dunia itu tiba-tiba berhenti pada November menyusul kekalahan dari Suriah, rival pada Grup A.
Kekalahan tersebut membuat China berjuang untuk mempertahankan harapan mereka pada 2022 tetap hidup, setelah berada delapan poin di bawah pemimpin klasemen Suriah.