REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur memperkirakan 3.852 nelayan di wilayah setempat terdampak pandemi Covid-19. Kepala DKP Kaltim Riza Indra Riadi menyebutkan di Kaltim terdapat nelayan 43.892 jiwa dan pembudidaya perikanan 40.452 jiwa yang tersebar di kabupaten dan kota.
Diakuinya, pihaknya diminta mendata 2 ribuan lebih para nelayan untuk bantuan langsung tunai (BLT) dari program pemerintah pusat melalui kementerian bersumber APBN. "Kami ambil saja angka terkecil untuk nelayan. Mungkin ada sekitar 3.852 jiwa yang harus dimasukkan data terdampak Covid-19," kata Riza Indra Riadi saat video conference Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim, Senin (13/4).
Sedangkan pembudidaya lanjutnya, tidak masuk dalam terdampak pandemi Covid-19 karena dianggap bisa bekerja di sektor lain. Sebab, para pembudidaya masih bisa melakukan kegiatan-kegiatan usaha lainnya guna menambah pendapatannya selain budidaya ikan.
"Namun demikian, data keseluruhan atau konkritnya sudah dihimpun dan disinkronkan oleh BPKAD. Terutama pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan, khususnya nelayan," ungkap Riza.
RDP dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yaqub diikuti HM Syahrun, Yusuf, Jumahir Jahidin, Sutomo Jabir, Achmad Reza, Bagus Susetyo, Hj Puji Setyowati, Veridiana Huraq, Ely Hartati Rasyid serta puluhan anggota DPRD Kaltim.
Tampak Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Hj Halda Arsyad, Kepala Disperindagkop UKM Fuad Assadin, Kepala Dinas Sosial Agus Hari Kesuma, Kepala Dispar Sri Wahyuni serta beberapa pimpinan OPD lingkup Pemprov Kaltim.