Selasa 14 Apr 2020 18:53 WIB

Dampak Corona, Puluhan Hotel di Medan Tutup

jumlah hotel yang tutup lebih dari 30 seperti yang melapor ke PHRI.

Warga mengamati Hotel The Sultan yang tutup sementara di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan sampai dengan Senin (6/4/2020) tercatat sudah ada 1.226 hotel di Indonesia tutup akibat pandemi virus Corona (COVID-19).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warga mengamati Hotel The Sultan yang tutup sementara di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan sampai dengan Senin (6/4/2020) tercatat sudah ada 1.226 hotel di Indonesia tutup akibat pandemi virus Corona (COVID-19).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Jumlah hotel yang tutup di Sumatera Utara (Sumut) akibat virus corona terus bertambah atau sudah 30 dari 24 hotel data terakhir.

"Berdasarkan laporan, hotel yang menghentikan operasionalnya sementara itu dampak tidak adanya tamu hotel akibat wabah Covid-19," ujar. Ketua Badan Pengurus Daerah Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana di Medan, Selasa (14/4).

Dia meyakini jumlah hotel yang tutup lebih dari 30 seperti yang melapor ke PHRI. Hotel yang tutup sementara itu di antaranya Garuda Plaza Hotel, Hotel Danau Toba International Medan,Pardede International Medan, Dprimahotel Medan, Fave Hotel, Wisma Garuda , Grand Lubuk Raya Hotel.

Kemudian KAMA Hotel Medan, Raz Hotel and Convention Medan, Hotel Syariah Grand Jamee Medan, Putra Mulia Hotel,Karibia Boutique Hotel Medan, Grand Impression. Sumatera Hotel, Grand Melati Hotel,Citi Inn Hotel, Hotel Antares,Swiss Bel Inn Surabaya, Jangga House Bed and Breakfast, Hermes Palace Hotel,

Grand Kanaya Hotel,Grand Delta Hotel , Hotel Radisson dan Hotel Madani.Aryaduta Hotel, Bobotel, deSatu Hotel, Cordela Hotel dan Kailani Inn. Penghentian operasional hotel itu berbeda - beda waktunya. Ada yang mulai tanggal 1 April 2020 seperti Garuda Plaza Medan.

"Rencana pengoperasian kembali para hotel itu juga tidak dipastikan atau berbeda - beda dengan alasan melihat situasi Covid -19," ujarnya.

Semua manajemen hotel yang menghentikan sementara operasional itu beralasan sama yakni untuk mencegah kerugian yang lebih besar dampak tidak adanya tamu menyusul wabah Covid -19 terus berlangsung.

Denny menyebutkan, tamu hotel dan kegiatan/acara yang tidak ada, termasuk tidak adanya konsumen di restoran dan cafe hotel membuat pendapatan hotel nihil.

Sementara biaya operasional tetap berjalan.Tindakan pen ghentian operasional sementara itu diakui Denny otomatis merumahkan semua karyawan. "Apa boleh buat, belum adas sulusi termasuk dari pemerintah," ujar Denny.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement