REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Provinsi Lampung masih nol penularan virus corona atau Covid-19 melalaui transmisi lokal hingga Rabu (15/4). Saat ini jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 21 orang, pasien dalam pengawasan 50 orang, orang dalam pemantauan 2.629 orang, meninggal dunia positif 5 orang, dan meninggal dunia PDP 4 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan, berdasarkan update wilayah transmisi lokal di Indonesia per 14 April 220, terdapat 32 kabupaten/kota yang mengalami pasien transmisi lokal. Terdapat tujuh kabupaten/kota terakhir tercatat sebagai daerah transmisi lokal baru.
"Yang terakhir (tujuh daerah) adalah transmisi lokal baru. Lampung tidak termasuk, jangan sampai," kata Reihanan yang juga kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung dalam keterangan persnya di Bandar Lampung, Rabu (15/4).
Ia mengatakan tujuh daerah yang baru tercatat dalam penyebaran virus corona yakni Kota Pekanbaru (Riau), Kabupaten Gowa (Sulsel), Kabupaten Maros (Sulsel), Manado (Sulut), Medan (Sumut), Kota Padang Sidempuan (Sumut), dan Kota Pematang Siantar (Sumut).
Data yang tercatat pasien positif, dan PDP dia mengatakan, hasil kontak dengan pasien positif corona lainnya yang terkonfirmasi berada di daerah terjangkit. "Pasien terkonfirmasi tersebut hasil tracing pernah kontak dengan pasien positif di daerah terjangkit, belum ditemukan hasil transmisi lokal," ujarnya.
Mengenai kasus orang tanpa gejala (OTG), dia menjelaskan, pihaknya lebih fokus menangani OTG, yakni orang-orang yang berkontak dengan pasien positif Covid-19, mungkin terjadi dalam satu ruangan, atau dalam perjalanan bersama.
Jumlah OTG di Lampung ada 65 orang, dan masih dilakukan pengawasan. OTG ,belum tentu positif, tapi berhubungan kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Mengenai Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Covid-19, Reihanan mengatakan unit yang berada di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung tersebut untuk membangun PPT Covid-19, untuk memilah pasien dengan gejala Covid-19 dan pasien umum.
Gejala pasien suspek Covid-19 di antaranya batuk pilek, demam, sakit tenggorokan, dan sesak nafas, dapat dipisahkan pemeriksaannya di IGD PPT Covid-19, sedangkan pasien umum di IGD RSUD Abdul Moeloek.
Bagi pasien dengan gejala Covid-19 langsung dilakukan perawatan atau isolasi di tempat tersebut, atau penanganan sesuai dengan protap Covid-19. "Pusat Pelayanan Terpadu Covid-19 bukan Corona Center, untuk lebih memisahkan orang yang mempunyai gejala Covid-19 dengan yang umum tidak memiliki gejala tersebut," katanya.
Menurut dia, PPT Covid-19 tersebut melayani sehari-hari ada 10 orang, dengan melibatkan tenaga medis dari poli anak, spesialis anak, dewasa, paru dan penyakit dalam. Selain itu, pemeriksaan juga dilengkapi dengan foto rontgen, foto toraks khasnya Covid-19, konsultasi dan pemeriksaan oleh dokter spesialis.