REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah memproduksi sebanyak 1.000 face shield yang rencananya didistribusikan ke Rumah Sakit UNS.
"Selain itu juga didistribusikan ke beberapa RS rujukan Covid-19 yang ada di Kota Surakarta," kata Kepala Program Studi Teknik Mesin FT UNS Eko Surojo di Solo, Rabu (15/4).
Ia mengatakan produksi dilakukan sebagai bentuk kepedulian atas kelangkaan alat pelindung diri untuk tenaga medis di dalam negeri.
Salah satu mahasiswa Teknik Mesin UNS Seraf Steva Oryzanan mengatakan pada minggu lalu dia dan teman-temannya berhasil memproduksi sekitar 500 "face shield" dan targetnya hingga minggu depan bisa kembali diproduksi sebanyak 500 "face shield".
"Dalam satu hari kami bisa memproduksi 75-100 "face shield"," katanya.
Ia mengatakan untuk memproduksi satu "face shield" dibutuhkan biaya sekitar Rp10.000-12.000. Menurut dia, untuk bahan yang dibutuhkan cukup mudah diperoleh, di antaranya mika dan pipa paralon.
Menurut dia, sejauh ini "face shield" yang diproduksi hanya untuk disumbangkan dan tidak untuk dikomersialkan.
Sementara itu, dikatakannya, tidak menutup kemungkinan apabila ada yang membutuhkan dan terdapat dana dukungan maka produksi "face shield" bisa lebih dari 1.000 buah.
"Kalau pun ada yang membutuhkan dan ada 'support' dana lagi, mungkin kami akan produksi lebih dari 1.000 buah," katanya.