Kamis 22 May 2025 14:49 WIB

Cara Sikapi Kemajuan AI, Wamenkomdigi: Kampus Jadi AI Talent Factory

Wamenkomdigi imbau warga bijaksana manfaatkan AI.

Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria.
Foto: Eva Rianti
Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan kemajuan di bidang artificial intelligence (AI/kecerdasan buatan) harus disikapi dengan strategi yang cerdas serta adaptasi yang efektif.

"Transformasi digital bukanlah pilihan tapi adalah keniscayaan, adalah keharusan," kata Wamen Komdigi yang hadir secara daring dalam Kuliah Umum "AI dan Dunia Akademik: Adaptasi, Kolaborasi, dan Peluang Masa Depan" di Kampus Telkom University Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Baca Juga

Dengan adanya strategi yang cerdas dan adaptasi yang efektif tersebut, kata dia, terbentuk kolaborasi multi disiplin antara akademisi, pemerintah, dan industri serta harus optimistis menyambut peluang-peluang baru.

Menurut dia, perguruan tinggi sebagai garda terdepan inovasi memiliki peran krusial dalam membangun ekosistem yang responsif, inklusif, dan beretika.

"Untuk itu, mari kita bergerak terus dan Telkom University, khususnya Telkom University Purwokerto ini bisa mencetak AI talent (talenta AI, red.) yang mumpuni ke depannya, dan kita berharap di Telkom University bisa digerakkan satu AI talent factory kalau memungkinkan dengan satu strategi yang tepat dan align dengan peta jalan pengembangan AI secara nasional," katanya.

Ia juga mengharapkan kuliah umum tersebut menjadi batu pijakan untuk bisa terciptanya solusi-solusi cerdas yang lahir dari kampus itu dan banyak karya-karya anak bangsa yang membuat bangsa Indonesia bisa bersaing lebih kompetitif pada masa depan di tengah geopolitik yang sangat dinamis serta banyak ketidakpastian yang mungkin akan terjadi ke depan.

Kendati demikian, dia meyakini bangsa yang punya talenta-talenta yang baik dan unggul akan menjadi bangsa-bangsa yang memenangkan pertarungan.

"Kita bisa saksikan sejumlah negara yang resources-nya (sumber daya, red.) kurang, tetapi talent atau sumber daya manusianya itu cakap, unggul, mereka bisa memberikan solusi-solusi yang luar biasa. Sebuah negara yang kita lihat kering, tidak punya resources pangan tetapi dengan satu solusi teknologi, mereka bisa menjadi negara pengekspor pangan," kata Wamen Nezar.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement