REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha mikro atau Usaha Kecil Menengah (UKM) yang terdampak usahanya akibat wabah Covid-19. Lewat Zakat Community Development, Baznas memberikan pelatihan foto produk dan memperdalam pemasaran online melalui facebook, market place, dan instagram untuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Abepantai, Jayapura, Rabu (15/4).
"Kebijakan pembatasan sosial atau social distancing membuat aktivitas masyarakat menjadi terbatas, termasuk sektor usaha, yang berdampak pada kondisi keuangan pelaku usaha mikro. Pemasaran secara online menjadi alternatif bagi para pelaku UKM untuk tetap menawarkan usahanya kepada konsumen," kata Kepala Zakat Community Development (ZCD), Tatiek Kancaniati, Kamis (16/4).
Tatiek mengatakan, para pelaku UKM belum memiliki motivasi tinggi untuk memasarkan produknya lewat sistem online karena mereka terbiasa dengan sistem jual beli langsung, karena dirasa lebih praktis dan mudah dalam menawarkan barang. Ada kekhawatiran penjualan mereka tidak akan sebanyak dengan sistem jual beli langsung.
"Para pelaku UKM masih terbatas pengetahuannya untuk memasarkan produk usahanya melalui sistem online. Untuk itu Baznas berperan untuk memberikan motivasi serta pendampingan kepada mereka terkait dengan metode dan strategi untuk pemasaran online. Dalam kondisi social distancing, pemasaran online sangat penting untuk tetap mendekat kepada konsumen dan menjaga penghasilan usaha para pelaku UKM," katanya.
Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas, Randi Swandaru mengatakan, krisis Covid-19 memiliki dampak yang sangat besar terhadap keberlangsungan usaha para pelaku UKM. Untuk itu Baznas berupaya memberikan pendampingan dengan memberikan dukungan kepada pelaku UKM di tengah kondisi yang sulit ini.
"Baznas berkomitmen untuk mendampingi mustahik binaan melalui berbagai macam inovasi pengembangan untuk memberikan impact agar semakin berkembang dan meningkat usahanya. Dalam pandemi Covid-19 ini, Baznas berupaya menjaga keberlangsungan usaha konsumen dengan mendorong sistem pemasaran dan penjualan mereka secara online," kata Randi.
Semakin luasnya penyebaran virus Covid-19 membuat aktivitas pekerjaan maupun pembelajaran dilakukan secara online. Untuk mengurangi tatap muka, di beberapa program, seperti Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM), Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) Baznas telah menerapkan sistem pendampingan dan edukasi para mustahik dengan menggunakan sistem online.