REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menyebut seluruh pemain dan staf tim Serie A harus menjalani tes virus corona. Mereka pun diwajibkan menjalani isolasi di pemusatan latihan ketika musim ini kembali berjalan.
Rekomendasi ini sejalan dengan anjuran yang dibuat komite kesehatan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). FIGC menyatakan kompetisi yang sempat terhenti pada 9 Maret ini bisa kembali dimulai dengan aman.
Dilansir dari laman The World Game, Kamis (16/4), FIGC berharap latihan bisa kembali dimulai setelah lockdown selesai pada 3 Mei nanti. Italia menjadi salah satu negara yang terkena dampak paling besar dan menyebabkan beberapa pemain di klub Serie A terjangkit virus corona.
"Untuk memulai kembali sepak bola dengan aman, penting pada tahap ini untuk mengembangkan prosedur terbaik untuk melanjutkan aktivitas ketika semua selesai," kata Presiden FIGC Gabriele Gravina.
"Kami bekerja tidak terburu-buru tapi juga tanpa istirahat, sehingga kami siap ketika pemerintah memberi kami lampu hijau," tegasnya.
FIGC menjelaskan, ketika mulai latihan nanti, setiap klub harus membuat daftar pemain, staf pelatih, dokter, fisioterapis dan staf lainnya untuk menjalani tes dan memastikan hasilnya negatif. Kemudian mengisolasi mereka dalam pemusatan latihan musim panas.
Artinya, seluruh pemain harus melalui tes setidaknya 96 jam sebelum pemusatan latihan dimulai. Gravina mengatakan, akan ada protokol selanjutnya yang menjadi fokus FIGC.
"Pengelolaan bisa kembali dengan perhatian khusus pada berbagai kegiatan pelatihan dan organisasi untuk penggunaan berbagai fasilitas, termasuk ruang medis dan fisioterapi," katanya.
Serie A akan menjadi percontohan protokol untuk melanjutkan kompetisi. Ini akan segera diikuti oleh Serie B dan Serie C. FIGC berusaha menyelesaikan 12 pertandingan yang tersisa musim ini meski beberapa klub menolaknya.