Jumat 17 Apr 2020 13:00 WIB

Kementerian Wakaf Mesir Tutup Masjid Sampai Covid-19 Selesai

Masjid-masjid di Mesir ditutup sampai tak ada lagi kasus covid-19.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Kementerian Wakaf Mesir Tutup Masjid Sampai Covid-19 Selesai. Foto: Pasukan keamanan Mesir menutup jalan selama jam malam karena wabah corona di Kairo, Mesir, Ahad (29/3). Sejak awal Maret, pemerintah telah menutup sekolah, masjid, gereja, dan situs arkeologi
Foto: AP / Nariman El-Mofty
Kementerian Wakaf Mesir Tutup Masjid Sampai Covid-19 Selesai. Foto: Pasukan keamanan Mesir menutup jalan selama jam malam karena wabah corona di Kairo, Mesir, Ahad (29/3). Sejak awal Maret, pemerintah telah menutup sekolah, masjid, gereja, dan situs arkeologi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementerian Wakaf Mesir akan tetap menutup masjid-masjid yang ada sampai tidak ada lagi kasus virus covid-19 baru terdeteksi. Hal ini disampaikan kementerian dalam sebuah keterangan resmi, Rabu (15/4) kemarin.

Menteri Wakaf lantas mengatakan kepada jajarannya untuk mempertahankan penutupan masjid. Langkah ini diambil untuk melindungi masyarakat dari ancaman virus Covid-19.

Baca Juga

"Penutupan masjid dan penangguhan shalat jamaah terus diterapkan sampai alasan penutupan tidak ada lagi dan tidak ada kasus baru yang dilaporkan," kata Menteri Wakaf Mesir, Dr. Mukhtar Gomoa, dalam keterangan yang dikutip di Ahram, Kamis (16/4).

Ia menambahkan, melaksanakan ibadah sholat Jumat berjamaah meski ada kebijakan penutupan merupakan tindakan yang salah dan dosa. Hal tersebut melanggar batas agama dan negara.

Mesir sebelumnya memerintahkan penutupan masjid dan gereja pada 21 Maret selama dua pekan. Langkah ini bertujuan untuk mengekang penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

Penutupan itu lantas diperpanjang tanpa batas waktu pada akhir Maret. Alasannya, khawatir terjadi penyebaran pandemi di tengah masyarakat dan memengaruhi orang-orang selama bulan puasa Ramadhan, yang dimulai pada 23 April.

Pihak berwenang Mesir mengatakan semua kegiatan keagamaan jamaah, termasuk ibadah bersama di masjid-masjid, akan terus ditangguhkan selama Ramadhan.

Kegiatan publik lainnya yang direncanakan untuk Ramadhan, seperti jamuan amal bagi orang miskin untuk berbuka puasa, juga telah ditangguhkan.

Tindakan pencegahan yang dilakukan Pemerintah Mesir didahului dengan penangguhan sekolah, universitas dan lalu lintas udara. Pemberlakuan jam malam diambil selama dua minggu, dimulai pada tanggal 25 Maret, dan diperpanjang hingga 23 April.

Selasa (14/4) lalu, Mesir melaporkan peningkatan harian tertinggi dalam kasus Covid-19 dengan 160 infeksi baru. Jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 2.350 orang. Korban tewas sekarang mencapai 178, termasuk 14 kematian dilaporkan pada Selasa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement