REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota Depok Jawa Barat telah menunjuk sembilan rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.
"Dari sembilan rumah sakit tersebut total tempat tidur yang disiapkan sebanyak 219 unit. Kami juga sedang mempersiapkan kembali RSUD Kota Depok untuk menambah kapasitas ruang isolasi khusus Covid-19," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/4).
Rumah Sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, RS Puri Cinere, RS Melia Cibubur, RS Hermina, RS Mitra Keluarga, RS Bhayakara Brimob, RS Tugu Ibu, RS Bunda Margonda, dan RS Universitas Indonesia (UI).
Penunjukan RS ini sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.224-Dinkes/2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.186- Dinkes/2020. Yaitu mengenai Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu.
Lebih lanjut Idris mengatakan untuk RS Sentra Medika saat ini sedang kami usulkan kembali ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk ditetapkan sebagai RS Rujukan Covid-19.
Sementara terkait wisma untuk tenaga kesehatan, kata Mohammad Idris, saat ini pihaknya belum berencana untuk menyediakannya. Sebab, menurutnya, masyarakat Kota Depok sangat toleransi dengan tenaga medis.
Insya Allah warga Kota Depok sangat toleran terhadap para tenaga medis yang berjuang untuk kemanusiaan, sehingga saat ini belum waktunya menyediakan wisma tersebut,” ujarnya.
Data perkembangan kasus Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Kota Depok hingga hari ini sebanyak 1.983 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 669 orang.
Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 40 orang. Namun demikian, status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), yang datanya hanya dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Untuk kasus konfirmasi sebanyak 161 orang, sembuh 12 orang, dan meninggal dunia menjadi 15 orang. Sementara Orang Tanpa Gejala (OTG) 726 orang.