REPUBLIKA.CO.ID, CARDIFF CITY -- Dengan terhentinya semua aktivitas olahraga global, termasuk sepak bola, akibat pandemi Covid-19, stadion-stadion tempat berlangsungnya pertandingan pun tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Lapangan yang kosong dan tribun penonton yang sepi menjadi pemandangan yang jamak dalam beberapa pekan terakhir.
Namun, lantaran memiliki ruang yang begitu luas dan sejumlah fasilitas memadai, stadion-stadion ini menjadi lokasi ideal menampung banyak. Akhirnya, beralih fungsi menjadi rumah sakit darurat dan lokasi tes virus Corona. Dari Stadion Maracana di Rio De Janiero, Brasil, hingga Stadion Principality di Cardiff City, Wales, stadion-stadion ini ikut ambil bagian dalam upaya pemerintah setempat memerangi pandemi Covid-19.
Pada pertengahan pekan lalu, Kementerian Kesehatan Wales telah berkerjasama dengan sejumlah pihak untuk mengubah Stadion Principality menjadi rumah sakit darurat. Stadion yang kerap digunakan untuk pertandingan Rugby dan menjadi kandang timnas Wales itu akan disulap menjadi rumah sakit darurat dengan kapasitas 2000 tempat tidur.
Pada tahap awal, sebanyak 300 tempat tidur, lengkap dengan tenda, telah ditempatkan di atas lapangan Stadion Millenium, yang berkapasitas 75 ribu penonton tersebut. Pasien-pasien positif Covid-19 yang tidak tertampung di rumah sakit reguler akan dirawat di rumah sakit darurat terbesar yang pernah dibangun di Wales tersebut. Rumah sakit darurat yang diberi nama ''Dragon Hearts'' ini mulai beroperasi pada pada awal pekan ini.
''Namun, pengerjaan di atas lapangan terus berlanjut. Struktur tenda yang luar biasa telah dibangun untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan terbaik. Pembangunan ini melibatkan konstruktor spesialis dan ahli kesehatan,'' kata Direktur Eksekutif Dewan Kesehatan Universitas Cardiff, Len Richards, seperti dikutip The Independent, awal pekan ini.
Menteri Kesehatan Wales, Vaughan Gething, menyebut, Kementerian Kesehatan Wales telah menerima kucuran dana sebesar 8 jita paun atau Rp 15,7 miliar juta poundsterling untuk mendanai pembangunan rumah sakit darurat tersebut. Seperti halnya di Stadion Millenium, alih fungsi stadion juga terjadi di Stadion Maracana.
Di salah satu stadion paling bersejarah di Brasil itu, pemerintah negara bagian Rio De Janiero dan otoritas kesehatan setempat telah memanfaatkan lapangan parkir stadion untuk menjadi rumah sakit darurat. Sebanyak 400 tempat tidur dan delapan fasilitas temporer kegawatdaruratan akan dibangun di sekitar stadion berkapasitas 80 ribu penonton tersebut.
Namun, Stadion Maracana bukan satu-satunya stadion di Brasil yang digunakan untuk membantu merawat pasien positif Covid-19. Di Sao Paolo, negara bagian di Brasil yang paling parah terdampak Covid-19 dengan angka kematian mencapai lebih dari 200 jiwa, Stadion Pacaembu telah berubah menjadi rumah sakit darurat. Stadion Pacaembu merupakan stadion berkapasitas 40 ribu penonton dan menjadi markas kesebelasan Corinthians, Palmeiras, Sao Paolo, dan Santos.
Tepat di atas lapangan tempat biasanya para pemain berlari dan memperebutkan bola di stadion tersebut rencananya akan dibangun lebih dari 500 tempat tidur. Tidak hanya itu, rumah sakit darurat itu juga akan dilengkapi tenda dan sejumlah faslilitas pendukung untuk tim medis. Sementara di Ibukota Brasil, Stadion Mane Garrincha juga tengah diusulkan untuk dialihfungsikan menjadi rumah sakit darurat.
Sedangkan di Benua Eropa, dengan didukung berbagai fasilitas memadai, sejumlah stadion disulap menjadi lokasi fasilitas tes virus Covid-19. Hal ini seperti yang terjadi di markas Borussia Dortmund, Stadion Signal Iduna-Park. Bagian utara stadion terbesar di Kota Dortmund diubah menjadi fasilitas uji virus Corona, sedangkan di lantai empat di sisi utara stadion menjadi tempat perawatan sementara pasien-pasien positif Covid-19.
Fasilitas uji tes Corona di Stadion Signal Iduna Park pun dibuka dari pukul 12 siang hingga 4 sore. Warga Dortmund yang berniat melakukan uji virus Covid-19 di stadion berkapasitas 81 ribu penonton itu pun tidak perlu melakukan registrasi khusus terlebih dahulu.
''Stadion kami merupakan salah satu titik terbesar di kota ini. Dengan area yang luas, faslitas serta infrastruktur memadai, stadion ini cukup ideal untuk membantu para tenaga medis di masa sulit ini. Sudah menjadi tugas kami untu membantu komunitas dan menjadi rekan dari otoritas kesehatan Dortmund,'' kata CEO Dortmund, Hans-Joachim Watzke, seperti dikutip Bild, beberapa waktu lalu.