Ahad 19 Apr 2020 00:18 WIB

Kasus Positif Pertama Covid-19 di Cianjur Meninggal 7 April

Hasil tes swab korban meninggal akibat Covid-19 di Cianjur baru keluar pada 17 April.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andri Saubani
Pekerja dengan pakaian pelindung membawa peti mati untuk dimakamkan di pemakaman yang baru dibuka yang disiapkan untuk para korban coronavirus. (ilustrasi)
Foto: AP / Binsar Bakkara
Pekerja dengan pakaian pelindung membawa peti mati untuk dimakamkan di pemakaman yang baru dibuka yang disiapkan untuk para korban coronavirus. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur menyampaikan kasus pertama Covid-19 di wilayahnya. Padahal, sebelumnya kawasan Cianjur masih zona hijau karena belum terdapat kasus Corona.

"Berdasarkan hasil swab test ada satu warga Cianjur yang positif Covid-19," ujar Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman kepada wartawan, Sabtu (18/4).

Baca Juga

Herman mendapatkan informasi, bahwa ada satu warga yang positif setelah sample swab-nya diuji labolatorium di Labkesda Jabar selama hampir dua pekan. Herman mengatakan, seorang warga ini terkonfirmasi positif dari 34 orang pasien dalam pengawasan (PDP) di Cianjur yang sample swab-nya diambil. Di mana salah satunya positif Covid-19.

Pemkab kata Herman, saat ini tengah melakukan koordinasi dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait kronologis pasien sehingga bisa terpapar corona. Misalnya terkait riwayat perjalanan, kemungkinan terpaparnya, hingga lingkungan keluarga dan lingkungan rumah yang berinteraksi untuk diambil langkah pencegahan penyebaran pasca ada yang positif.

Data jumlah kasus Corona di Cianjur pertama hari ini menjadi satu orang positif, 33 orang PDP, dan 587 ODP. Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal mengatakan, warga yang positif itu adalah M (26 tahun) warga Kecamatan Cijati.

"Pernah berobat ke Puskesmas setempat pada 30 Maret dan dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur serta melahirkan anak kembar,'' ujar dia.

Selanjutnya, M mengalami gejala sesak napas pada 5 April dan dirujuk ke RSUD Cimacan. Di mana hasil rapid test-nya positif.

Pasien, kata Yusman, meninggal dunia pada 7 April dan sebelumnya telah diambil sampel dahak untuk tes swab. Jenazah nyonya M sudah dimakamkan dengan tata cara pemakaman untuk Covid-19.

"Pada 17 April keluar hasil tes swab M positif Covid-19," kata Yusman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement