REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengingatkan China mesti menghadapi konsekuensi jika ternyata bertanggung jawab atas terjadinya pandemi Covid-19. "Pandemi ini harusnya bisa dihentikan di China sebelum bermula, tetapi ini tak dihentikan. Kini seluruh dunia menderita akibat pandemi ini," ujar Trump dalam briefing harian di Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Sabtu (18/4) waktu setempat.
Ini merupakan sikap Trump teranyar dalam perang pernyataan dengan China. "Jika itu kesalahan, itu memang kesalahan. Jika mereka sebenarnya tahu harus bertanggung jawab, mestinya ada konsekuensinya," kata Trump.
Trump dan para penasihat seniornya menuding China tak transparan atas kasus menyebarnya virus corona akhir tahun lalu yang bermula di Kota Wuhan. Pekan ini ia juga memutuskan untuk menghentikan bantuan dana bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Alasannya, WHO bersikap China-sentris. Sejumlah kebijakan Trump tersebut kian meningkatkan ketegangan dengan China. Di sisi lain, sejumlah pejabat Gedung Putih memperkirakan adanya serangan balik Cina jika hubungan dua negara kian memanas.
Apalagi, saat ini AS bergantung pada pasokan alat pelindung diri dari China bagi tenaga medisnya. Trump menyatakan hubungan AS-China baik, termasuk dalam penyelesaian perang dagang. "Namun, tiba-tiba Anda mendengar soal pandemi corona ini."
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menegaskan, pada masa kritis saat warga dunia memerangi pandemik Covid-19, dukungan terhadap WHO merupakan langkah menjaga filosofi dan prinsip multilateralisme.
Ia menyampaikan hal ini saat melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. "Kami mencatat, dukungan kepada WHO juga bermakna menyelamatkan PBB dalam menjalan perannya," katanya seperti dilansir Xinhua, Ahad (19/4).
Wang menambahkan, dukungan terhadap WHO pada saat ini juga merupakan tindakan untuk memelihara solidaritas internasional dalam menghadapi pandemik Covid-19.