Ahad 19 Apr 2020 20:38 WIB

Tokoh Agama di Depok Diajak Ikut Sosialisasikan PSBB

Kota Depok memasuki hari keempat pelaksanaan PSBB.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Toko parfum tutup saat hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di jalan Margonda Raya, Depok, Jabar, Rabu (15/4/2020). Pemerintah telah resmi menerapkan PSBB di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi pada 15 April 2020 dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo
Toko parfum tutup saat hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di jalan Margonda Raya, Depok, Jabar, Rabu (15/4/2020). Pemerintah telah resmi menerapkan PSBB di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi pada 15 April 2020 dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Wali Kota Depok, Mohammad Idris melakukan konferensi video bersama belasan organisasi masyarakat (Ormas) Islam. Dalam kesempatan tersebut, dia mengajak kepada para tokoh agama untuk ikut membantu sosialisasikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Konferensi  video dilakukan bersama belasan organisasi masyarakat (Ormas) Islam. Seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Depok, dan PC Muhammadiyah Kota Depok. 

"Salah satu poin yang dibahas, kami mohon kemitraan dari para ulama, untuk turut menjelaskan kepada masyarakat, khususnya terkait kegiatan keagamaan saat PSBB ini," ujar Idris dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (19/4).

Menurut Idris, apabila yang menyampaikan tokoh agama, dengan pengemasan bahasa tertentu, dinilai lebih mudah diikuti masyarakat. Untuk itu, pihaknya sedang merekayasa kolaborasi antara kepolisian dan ulama. "Saat ini Kota Depok memasuki hari keempat pelaksanaan PSBB. Kami akan terus melakukan evaluasi pelaksanaan PSBB," terangnya.

Dia menambahkan, selain itu, guna membantu para ustaz atau guru lekar yang terdampak, pihaknya bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Depok untuk mengakomodir hal ini dalam infak mukayat. Rencana awal, bantuan akan diberikan pada 115 guru lekar di Kota Depok. 

"Tentu jumlah ini masih kurang, baik dari sisi jumlah penerima maupun uangnya. Untuk itu, kami masih dalam melakukan proses pendataan siapa saja guru lekar yang terdampak Covid-19 ini," pungkas Idirs. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement