REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Ghana menggunakan pesawat nirawak (drone)untuk memungkinkan tes covid-19 yang lebih cepat untuk warga di luar kota-kota besar, kata Zipline, Senin (20/4). Drone ini buatan perusahaan rintisan Zipline yang berbasis di Amerika Serikat
Ghana memiliki 834 kasus infeksi virus corona terkonfirmasi. Sembilan orang telah meninggal karena covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.
Zipline mengoperasikan penerbangan pesawat nirawak untuk uji virus corona pertamanya pada 1 April. Sekarang Zipline akan menerbangkan sampel yang dikumpulkan dari lebih dari 1.000 fasilitas kesehatan di daerah pedesaan ke laboratorium di ibu kota Accra dan ke Kumasi, kota terbesar kedua Ghana.
"Menggunakan pengiriman drone tanpa kontak untuk mengangkut sampel uji covid-19 akan memungkinkan pemerintah untuk menanggapi pandemi dan membantu menyelamatkan nyawa lebih cepat," kata Kepala Eksekutif Zipline Keller Rinaudo dalam suatu rilis.
Pada 15 April, Layanan Kesehatan Ghana mengatakan telah menguji 57.000 sampel virus corona. Zipline, yang sudah mengoperasikan armada drone di Ghana dan Rwanda untuk mengirimkan sampel darah, vaksin, dan peralatan medis penting lainnya ke daerah pedesaan, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Ghana untuk memungkinkan penerbangan sampel virus corona.
Perusahaan startup itu mengatakan bahwa penggunaan drone akan mengurangi waktu pengiriman sampel uji dari beberapa jam hingga kurang dari satu jam untuk beberapa kasus. Dengan menggunakan truk harus melintasi jalan-jalan pedesaan untuk mengumpulkan tes dari beberapa rumah sakit.