REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemain klub basket Bima Perkasa Jogja kini bisa sedikit tenang dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. Sebab manajemen klub kebanggaan Yogyakarta tersebut sudah mengeluarkan kebijakan tidak memotong gaji pemain hingga masa pandemi usai.
Manajemen Bima Perkasa tidak ingin perekonomian pemain terganggu selama beraktivitas di rumah. Gaji akan diberikan penuh, tetapi untuk Tunjangan Hari Raya tidak diberikan. Kebijakan tersebut sudah disampaikan pada pemain.
"Sampai saat ini belum ada rencana pemotongan (gaji), namun karena pendapatan menurun cukup signifikan, maka kami buat kebijakan tidak ada THR dan tunjangan. Kami berharap dengan tidak ada pemotongan ini aktivitas perekonomian pemain dan staf tidak terganggu lalu bisa di rumah saja, jaga kebugaran, hidup sehat, dan sederhana," papar pemilik Bima Perkasa, dr Edy Wibowo seperti dilansir dari laman IBL Indonesia, Senin (20/4).
Dyah Ayu Pratiwi sebagai manajer tim menambahkan bahwa pertimbangan manajemen adalah kemanusiaan. Karena itu, keputusan ini sudah dipikirkan dengan matang.
Selain bijak memutuskan persoalan gaji pemain, manajemen juga akan terus memantau perkembangan pandemi terlebih dulu sebelum kembali bersiap menghadapi kelanjutan kompetisi pada September 2020 mendatang. Sebab kompetisi rencananya akan berlanjut dengan format sama, yakni dengan tiga pemain asing dan penonton.
""Kebijakan saat ini kami ambil dengan harapan pandemi bisa segera berakhir dan tentunya evaluasi ini akan kami jalankan terus melihat perkembangan," kata Tiwi.