Senin 20 Apr 2020 22:50 WIB

Bupati Natuna Berlakukan Karantina Massal Cegah Covid-19

Bupati Natuna minta petugas lakukan terapi kejut agar warga ingat bahaya Covid-19

Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal meminta agar seluruh kecamatan melakukan karantina secara massal guna mencegah penyebaran COVID-19 di daerah setempat.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal meminta agar seluruh kecamatan melakukan karantina secara massal guna mencegah penyebaran COVID-19 di daerah setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Bupati Natuna, Kepri, Hamid Rizal meminta agar seluruh kecamatan melakukan karantina secara massal guna mencegah penyebaran COVID-19 di daerah setempat.

"Seluruh Camat diperintahkan supaya melakukan karantina massal di masing-masing desa, mengingat penyebaran COVID-19 setiap hari semakin mengkhawatirkan," kata Bupati Natuna Hamid Rizal, Senin (20/4).

Selain itu, Bupati Natuna juga meminta kepada Satgas COVID-19 Natuna, untuk bertindak lebih tegas bagi warga yang tidak mengenakan masker saat keluar rumah, agar Natuna tetap aman dan terhindar dari COVID-19.

"Bupati Natuna juga meminta untuk memberikan terapi kejut kepada masyarakat, agar selalu mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, terutama saat beraktivitas di luar rumah," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan satgas juga telah membahas soal pencegahan dan penanganan COVID-19 di Natuna, terutama saat menjelang dan masuknya Bulan Suci Ramadan 1441 Hijriyah (2020).

Lanjut dia, satgas menyepakati untuk segera mengundang pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para Imam Masjid di Natuna guna memberikan sosialisasi agar tidak melaksanakan salat berjamaah di Masjid/surau/musala.

Sementara, Hamid Rizal juga menyampaikan bahwa kapal cargo seperti Sabuk Nusantara milik PELNI tetap diperbolehkan beroperasi dengan catatan hanya membawa logistik seperti kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako), dan bukan penumpang.

"Keputusan itu diambil untuk membatasi keluar masuknya orang dari luar daerah Natuna, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus tersebut," imbuhnya.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Natuna, Hikmat saat dikonfirmasi ANTARA menjelaskan maksud Bupati Natuna meminta agar adanya karantina massal dan tindakan tegas yang dimaksud ialah sebagai langkah antisipasi.

"Artinya memberikan peringatan yang sedikit keras kepada mereka yang tidak memakai masker di tengah pandemi COVID-19," tegas Hikmat.

Berdasarkan perkembangan COVID-19 Kabupaten Natuna, Senin (20/4), terdata Orang Dalam Pemantauan (ODP) 175 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 4 orang, dan nihil kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement