REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo menyerahkan langsung bantuan penanganan virus corona jenis baru, antara lain 1.000 masker, kepada Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Gowa. Bantuan yang diserahkan, adalah alat pelindung diri (APD) berupa 30 baju hazmat dan 1.000 masker medis, dan 288 sabun mandi.
"Bantuan ini masih terlalu kecil, hanya saja penanganan pandemi COVID-19 ini menjadi tanggung jawab kita bersama," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo usai menyerahkan bantuan di Posko Induk Penanganan COVID-19 Kabupaten Gowa di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa.
Ia menyebut pentingnya bantuan tersebut, terutama untuk tenaga medis yang menangani pasien COVID-19."Bantuan ini sebagai bentuk dukungan kami kepada para tim medis yang selalu ada di garda paling depan untuk menangani pasien yang terjangkit," katanya.
Bantuan diterima Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan didampingi Wakil Bupati Gowa And Rauf Malaganni bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Gowa.
Ia menyampaikan bantuan kemanusiaan juga diserahkan ke sejumlah kabupaten/kota yang terdampak COVID-19, salah satunya Kabupaten Gowa yang dianggap sebagai episentrum penyebaran corona di Sulawesi Selatan.
"Kami harapkan bantuan ini betul-betul dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Gowa," katanya.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyampaikan terima kasih atas perhatian Kementerian Pertanian RI kepada wilayah yang dipimpinnya.
Apalagi, katanya, bantuan berupa APD itu, memang dibutuhkan tenaga medis.
Ia menjelaskan tingginya angka kasus COVID-19 di Kabupaten Gowa karena daerah tersebut berbatasan langsung dengan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Di Sulsel ada tiga wilayah yang menjadi episentrum penyebaran tertinggi COVID-19, yakni Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Maros.
Ia menyebutkan saat ini jumlah warga yang teridentifikasi positif COVID-19 tercatat 25 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 304 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) 131 orang.
"40 sampai 45 persen masyarakat kami aktivitas di Makassar dan 25 orang yang positif ini 80 persennya merupakan masyarakat yang kerjanya di Makassar," katanya.
Atas dasar hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Gowa telah mengusulkan kepada Pemprov Sulsel untuk diteruskan ke Kementerian Kesehatan agar bisa menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Jika intervensi pemerintah bisa dikuatkan yakin dan percaya kita mampu memutuskan mata rantai penularan COVID-19 ini, khususnya di Kabupaten Gowa," ujarnya.